"HWAAAAA!" Gissel berteriak kencang.
Leona dan lainnya segera menghampiri Gissel.
"KENAPA??" Mereka semua bertanya panik.
"K-kalian.. pernah mikir ngga sih? Kalo sebenernya.. Rumornya itu bener² Palsu?" Gissel menjadi ragu². Sudah 1 jam lebih mereka mengelilingi perpustakaan ini, Tapi hasilnya? Nihil. Tidak ada apapun.
Leona dan yang lain saling tatap, benar juga. Bagaimana kalau sebenarnya ini benar² hanya mitos?
"Bentar². Apa yang dibilang Gissel masuk akal, loh!" Iqbal setuju dengan kata² Gissel.
"Jadi.. Kita dibodohin sama mitos?!" Radit berseru, Tidak terima.
"Gw ngerasa jadi orang paling bodoh sekarang." Angga menggelengkan Kepalanya.
Leona menatap 1 per 1 teman²nya yang putus asa. Kenapa?
Mereka melaporkan kepada Miss. Ayu bahwa mereka akan menyelidiki Cermin Perpustakaan. Apa kata Miss. Ayu jika mengetahui bahwa mereka tidak menyelidiki apa²? Apa kata Miss. Ayu jika mereka menyerahkan lembaran kosong? Apa kata Miss. Ayu jika mereka mengatakan bahwa semuanya hanya mitos?!
Mungkin kalian akan berpikir kenapa mereka tidak mengganti Barang yang diamati Saja? Iya, kan?.
Miss. Ayu melarang keras hal tersebut. "Barang yang sudah dibeli, tidak boleh ditukar ataupun di kembalikan." Begitu Kata Miss. Ayu
"Ini gara² lo! Kalo kalian ga ngusulin Cermin perpus ga bakal kejadian kayak gini! Apa kata Miss. Ayu?! Hah?!" Iqbal mulai menyalahkan Angga dan Gissel.
"Loh kok gw?! Jelas² gw cuma ngusulin! Gw kan gak maksa kalian!" Angga Membela dirinya.
"I-iya bener kata Angga! Kita kan cuma ngusul aja!" Gissel balas berseru.
"Ini salah Arina lah! Dia kan yang maksa kita! Pake nyemangatin segala, lagi!" Gissel menuduh Arina, Arina hanya diam mematung.
"GISSEL! LO KOK NYALAHIN ARINA?! IQBAL JUGA!" Leona berseru tak kalah kencang.
"OH.. JADI SEKARANG LO NGEBELA ARINA?!" Gissel berseru. Angga dan Iqbal mengangguk ngangguk.
"GW GAK MIHAK SIAPA²! DISINI CUMA ADA 1 PIHAK! KENAPA JADI TEEBELAH 2?!" Leona mulai Emosi. Jelas, dia hanya ingin meredakan Amarah teman²nya.
"Apaansi lo pada?!"
Semua nya menoleh ke arah sumber suara.
"Kenapa jadi gelud kayak di Sinetron²? Kalo mau gelud berkelas dikit! Jangan copas Sinetron. Bosen gw ngeliatnya. Dirumah gw di tontonin sinetron, Di Sekolah juga!" Radit melontarkan kata² tajam.
Semuanya melongo ke arah Radit. Sedangkan yang sedang dilihat malah sibuk bermain game.
Leona dan yang lainnya saling tatap, Lalu mengangguk.
"1.. 2.. 3..!" Leona berkomando. Dalam sekejap, Radit diserbu.
"SORI YA! DARI PADA JADI ARTIS SINETRON, GW MENDING JADI ARTIS DRAKOR!" Gissel mengomel.