03 : 00.
Leona terbangun dari tidurnya, dia melihat keluar Goa. Memandang ke atas langit. Dia melihat langit yang masih gelap, tapi ia yakin bahwa sekarang sudah pagi.
Leona mengulat, Lalu mencari 'Buku Sakti' yang membawa mereka ke Alam entah berantah ini.
"Ah, Ketemu!" Leona berseru senang ketika melihat sebuah buku Kuno ditumpukan Tas.
Leona mulai menerjemahkan Bahasa-Bahasa sulit itu, Karena lelah, Dia memutuskan untuk membuat Sarapan untuknya dan teman-temannya.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
Handphone milik Radit.
-FLASHBACK-
"Ituu hp gw.."
"Apaan sih? Hape lo kenapa?" Leona memiringkan kepalanya.
Radit terlihat berpikir sejenak.
"Ngga. Gapapa, Udah ah. Gw pengen tidur. Lo jangan lupa tidur y" Radit memilih merebahkan Badannya dan menutup matanya.
Leona menatap Radit tidak percaya. Kesal sekali.
"Bodo amat. Gw tidur aja ah! Good Night, All"
-FLASHBACK OFF-
Tiba-tiba, seseorang menepuk pundaknya pelan.
"Na! Ngapain? Kok bengong?"
Leona tersentak. Ia segera menoleh.
"Rin. Plis. Tolong. Jangan ngagetin gw.." Leona mengelus dadanya.
"Haha, Sori!" Arina memutuskan duduk disamping Leona
"Mau buat sarapan?" Arina kembali bertanya.
"Iyaa. Tapi gw bingung mau buat apa, kita kan ga tau bakal disini sampe kapan"
"Aah! Jangan pesimis! Gw yakin kita bakal keluar secepetnya kok!" Arina menepuk-nepuk pundak Leona
"Bikin roti aja gimana? Masing-masing dapat satu" Arina mengusulkan
"Ga kenyang dong"
"Mending ga kenyang dari sekarang atau ga makan kedepannya?" Arina mengajukan pertanyaan dengan wajah serius.
"Iya bu guruu~, yaudah. Bantuin yu" Leona mengambil Roti dari kotak penyimpanan sederhana yang ia buat kemarin.
"Siap! Hehe."
.
.