Library's Mirror

q
Chapter #7

7 -Yes, We Know

"Apa itu?" Gissel bertanya sekali lagi, Memastikan bahwa yang sedang dilihat nya itu benar.

"Teka teki?" Leona menjawab---Sekaligus bertanya.

"So, kita harus mecahin teka teki ini kalo mau lanjut?" Arina menunjuk Angka² dan Huruf² itu.

"Yap, Pasti!" Angga berseru, tapi jelas sekali bahwa Angga sudah pasrah dengan keadaannya.

"Oke. Artinya kita tidur disini malem ini? Serius lo? Yang bener aja?!" Iqbal menggelengkan kepalanya. Pusing.

"Setuju! Yakali kita tidur disini. Di tengah² hutan. Bahkan gaada atap dan alas sama sekali!" Ucap Gissel yang mulai panik.

"Eum, Setidaknya kita bisa buat atap dari Daun n Ranting, Kan? Toh, Disini banyak Ranting dan Daun" Arina memberi Saran, dibalas anggukan dari Leona dan Radit.

"APA?! TIDUR DENGAN ATAP DAUN?! HAH? LO KIRA GUE MANUSIA PURBA??!!" Gissel lagi² menghentakkan kakinya.

"Tapi Ssel, Manusia purba ngga tidur dibawah Daun, Mereka tidur di goa.." Arina berkata pelan, Mengoreksi kata-kata Gissel.

Yang lagi - lagi dibalas Anggukan dan tawa kecil dari ke empat sahabatnya.

"Jangan ketawa, Lo! Masih bisa ketawa?!"

Bukannya mereda, Tawa mereka malah makin menjadi-jadi. Bahkan Radit sempat - sempatnya memotret wajah marah Gissel.

"Udah ah! Mending kita ngumpulin Daun sama Ranting dulu!" Leona menyudahi, Mereka pun segera Memunguti Daun dan Ranting yang ada di sekitar.

"Udah kekumpul banyak! Ayo buat!" Arina sumringah, Entah kenapa dia sangat suka dengan tugas yang seperti Ini.

Mereka---- Kecuali Angga dan Gissel, Berusaha keras untuk membangun sebuah Atap. Terlihat mudah memang, tapi jika kalian mencobanya sendiri, Jangan harap ini semudah yang ada di bayangan kalian.

"HOOII! YANG ADA DISITU! GILA LO PADA! KERJAA! MALAH ENAK²AN NYANTAI DISITU, OEY!" Iqbal berteriak, Sambil menatap mereka dengan tatapan Iri, Benci.

"Wow, santai broh! Sini² gw bantuin!" Angga terlihat beranjak dari duduknya.

"Tapi boong! Yhaa!" Angga kembali duduk ditempat semula, Mengobrol Asyik dengan Gissel.

"Gaada Akhlak ya lo" Iqbal mulai kehilangan kesabaran, Untung ada Radit yang segera menenangkan Iqbal dan 'menyeret' kedua bocah² yang sedari tadi Asyik mengobrol.

Lihat selengkapnya