Library's Mirror

q
Chapter #12

12 -diffrent road (4)

Leona dan Kawan kawan sudah mencari ke seluruh bagian Lorong, Tapi mereka tetap tidak menemukan Arina.

"Nyari Arina lebih susah dari Nyari Kalian loh! Haha.." Leona tertawa, Bukan tertawa senang. Tapi tertawa miris.

"AAAARRRIIIIINNNNNAAAAAAAA!!!" Gissel berteriak Nyaring, Membuat semua orang menutup telinganya.

"Lo kalo tereak mikirĀ² dulu dong! Budeg telinga gw!" Radit meraba telinganya.

"Allesha Arina, gw mohon kasih sinyal kalo lo ada disini! Gw mohon!" Iqbal tidak bisa berteriak, Tenaga nya belum full.

"Kayaknya kita harus masuk lebih dalam lagi" Leona menatap lorong gelap di depannya. Sebenarnya, Sungguh. Dia tidak mau. Tapi demi temannya, Apapun akan Leona lakukan.

"Hei, gw ga mau berhadapan dengan Ilusi Ilusi lagi. Udah cukup!" Gissel tidak terima.

"Trus lo mau Arina meninggal disini? Lo mau Arina dilupain sama semua orang kecuali kita? Hah? Engga, kan?!" Leona menatap Gissel dengan tatapan sinis.

"Hah? Dilupain? Maksudnya?" Radit bertanya serius.

"Susah jelasinnya! Ntar aja kalo kita udah selamet dan nyampe sekolah!!" Leona sudah duluan berlari kedalam kegelapan.

"Wah benerĀ². Dia tuh gapunya batas tenaga ya? Lariii terus kerjaannya!" Gissel menyindir, Radit mengangguk dan Iqbal tertawa.

Saat Radit dan Gissel sudah menyusul Leona, Iqbal menatap Angga yang masih Syok.

"Hei, gapapa." Iqbal menyodorkan tangannya Ke Angga.

"Lo tau, kan? Arina itu tipe orang yang ga gampang panik! Dia juga mandiri dan bijak! Gw yakin dia gakpapa! Jadi, Lo tenang aja, ya?" Iqbal mengulas senyum, Angga pun menerima uluran Tangan Iqbal.

"Thanks. Gw pastiin kita bisa balik ke sekolah dengan selamat" Angga menatap Mata Iqbal. Lalu mengangguk.

"Nah. Ayo cepet! Kita cepet cepet nemuin Arina, Trus Pulang!" Iqbal berlari menyusul yang lainnya, Begitupun dengan Angga

.

.

.

.

Disisi lain.

Arina menyandarkan tubuhnya pada Bebatuan, Ia memutuskan untuk menyerah.

Ia hanya bisa berharap, semoga Leona dan yang Lain dapat menemukannya.

.

.

.

.

Lihat selengkapnya