Penerbangan panjang dari Sorong, Papua Barat, kembali menuju jantung ibu kota, Jakarta, terasa begitu berbeda. Udara di dalam kabin pesawat kepresidenan lebih banyak diisi oleh keheningan yang nyaman, sedikit rasa melankolis, dan percakapan-percakapan lirih yang mengenang kembali petualangan luar biasa yang baru saja mereka lalui.
Tiga puluh hari menjelajahi Indonesia. Rasanya seperti mimpi panjang yang indah dan penuh warna (juga penuh tawa dan sedikit kepanikan).
"Aku tidak percaya sudah sebulan," gumam Sharon sambil membolak-balik buku sketsanya yang kini penuh dengan gambar pemandangan, orang, hewan, dan bahkan... ikan Nemo versi Jim. "Rasanya baru kemarin kita tersedak klepon di Istana."
"Dan aku masih belum bisa melupakan tatapan menghakimi dari komodo itu," tambah Andrea sambil sedikit bergidik, meskipun kini ia bisa mengatakannya sambil tertawa kecil.
"Aku jadi rindu suara gamelan dan hentakan gendang Dayak," kata Caroline. "Mungkin aku harus beli gamelan mini buat di studio nanti."
Jim, yang secara mengejutkan tidak sedang membaca buku, hanya menatap awan dengan pandangan damai. "Perjalanan ini... memberikan banyak sekali perspektif baru tentang hubungan antara budaya, alam, dan kesadaran manusia. Aku merasa... terinspirasi." (Tentu saja, tetap ada unsur filosofisnya!).
Nisa dan Reza saling menggenggam tangan. Nisa merasa lega luar biasa. Misi "liburan sebulan super dadakan" ini berjalan jauh lebih lancar dari yang ia bayangkan (meskipun ada beberapa insiden kecil yang bikin jantungnya hampir copot). Ikatan persahabatan yang terjalin terasa begitu tulus dan kuat.
Begitu mendarat kembali di Jakarta, Nisa sudah merencanakan satu acara penutup: Farewell Brunch santai di sebuah restoran bernuansa taman yang asri di kawasan Jakarta Selatan.
Suasana brunch itu begitu hangat dan penuh tawa. Meja panjang diisi dengan hidangan perpaduan Barat dan Indonesia favorit The Corrs (ada nasi goreng lagi untuk Jim, sate ayam untuk Caroline, dan rendang untuk Sharon yang sudah jadi Ratu Pedas). Mereka saling berbagi cerita tentang momen paling lucu, paling menegangkan, dan paling berkesan.