Liburan Bersama The Corrs di Indonesia!

Shabrina Farha Nisa
Chapter #28

Meditasi Menghadap Gunung Api Banda: Andrea Mencoba Mengendalikan Asapnya dengan Pikiran

Hari kedua puluh tujuh, sekaligus hari terakhir mereka di Kepulauan Banda yang memesona, dimulai dengan suasana yang luar biasa tenang. Setelah sarapan pisang goreng dengan taburan kayu manis dan pala (Caroline memastikan ini bukan sisa 'parfum'-nya kemarin), Nisa punya ide untuk memanfaatkan pagi yang cerah dan pemandangan yang spektakuler untuk satu sesi relaksasi terakhir.

"Bagaimana kalau kita coba meditasi lagi pagi ini?" usul Nisa saat mereka sedang bersantai di teras guesthouse, menatap ke seberang lautan di mana Gunung Api Banda berdiri kokoh, puncaknya sesekali mengeluarkan kepulan asap putih tipis ke langit biru cerah. "Pemandangannya sangat mendukung untuk mencari ketenangan batin."

Reaksi The Corrs beragam. Sharon tampak setuju. Jim mengangguk pelan, mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk 'berkomunikasi' lebih dalam dengan energi vulkanik pulau itu.

Hanya Andrea yang terlihat sedikit ragu. "Meditasi lagi? Menghadap gunung berapi aktif? Nisa, apakah ini aman? Bagaimana kalau tiba-tiba dia batuk lebih keras?"

"Tenang, Andrea," Reza menenangkan sambil tersenyum. "Gunung Api Banda ini termasuk 'ramah'. Anggap saja asap tipis itu seperti napasnya gunung yang sedang tidur."

Mereka mencari spot yang sempurna: di salah satu bastion Benteng Belgica yang sepi. Dari ketinggian benteng tua itu, pemandangan Gunung Api Banda terasa lebih dekat, lebih personal, namun tetap aman. Mereka duduk bersila menghadap langsung ke arah gunung berapi yang ikonik itu.

Angin laut bertiup lembut membawa aroma garam dan rempah. Nisa memandu dengan instruksi sederhana.

"Mari kita pejamkan mata," Nisa memulai dengan suara tenang. "Rasakan hangatnya matahari pagi... Dengarkan suara alam... Dan rasakan kehadiran Gunung Api Banda di hadapan kita. Bukan sebagai ancaman, tapi sebagai bagian dari keindahan dan kekuatan alam yang luar biasa ini."

Mereka semua mencoba larut dalam meditasi. Jim? Matanya terpejam, tapi keningnya sedikit berkerut, mungkin sedang mencoba 'menyerap' energi vulkanik atau memikirkan komposisi kimia asap yang keluar dari puncak gunung.

Tapi Andrea? Dia tidak bisa sepenuhnya memejamkan mata. Ia terus mengintip ke arah Gunung Api Banda. Asap putih tipis itu terus mengepul, bentuknya selalu berubah ditiup angin.

Lihat selengkapnya