Liburan Bersama The Corrs di Indonesia!

Shabrina Farha Nisa
Chapter #24

Belajar Masak Arsik Ikan Mas (dan Jim yang Bertanya Apa Ikannya Bisa Main Musik Juga)

Pagi hari kedua puluh tiga di Pulau Samosir disambut dengan kabut tipis yang menyelimuti permukaan Danau Toba, menciptakan suasana mistis yang damai. Sisa-sisa kemeriahan Karaoke Batak semalam mungkin masih sedikit terasa (terutama di tenggorokan Sharon yang agak serak karena mencoba nada tinggi lagu Batak), tapi semangat untuk menjelajahi budaya Toba lebih dalam tetap membara.

Setelah sarapan lontong sayur Medan yang lezat (Caroline langsung minta resepnya pada koki hotel) dan menikmati pemandangan danau dari teras kamar, Nisa mengumumkan agenda utama hari itu: "Hari ini kita akan mencoba menjadi chef Batak! Kita akan belajar memasak salah satu hidangan paling ikonik dan penuh filosofi dari tanah Toba: Arsik Ikan Mas!"

Sebuah dapur terbuka semi-tradisional dengan pemandangan langsung ke danau sudah disiapkan di area resort. Seorang inang (panggilan hormat untuk ibu dalam bahasa Batak) bernama Inang Rosida, yang terkenal sebagai salah satu juru masak Arsik terbaik di Samosir, sudah menunggu dengan senyum ramah dan tumpukan bahan-bahan segar yang tampak eksotis bagi The Corrs.

Di atas meja panjang, berjajar ikan mas segar berukuran cukup besar (yang membuat Andrea sedikit meringis), aneka bumbu kuning kemerahan yang aromatik, kacang panjang, terong medan, lokio (bawang batak), dan dua bumbu kunci yang membuat The Corrs paling penasaran: Andaliman (merica batak yang punya sensasi getir dan sedikit 'kebas' di lidah) dan bunga Kecombrang/Rias (bunga berwarna merah muda dengan aroma khas yang tajam dan segar).

"Arsik ini bukan sekadar masakan biasa bagi kami orang Batak, Bapak Ibu," Inang Rosida memulai penjelasannya dengan logat Batak yang kental. "Ini hidangan wajib saat acara adat penting, melambangkan doa dan harapan baik. Ikan masnya harus utuh dari kepala sampai ekor, sisiknya tidak dibuang semua, melambangkan kehidupan yang utuh dan sempurna. Bumbunya yang kaya rempah melambangkan keberagaman yang menyatu."

The Corrs mendengarkan dengan penuh minat. Bahkan Jim pun tampak serius menyimak penjelasan filosofis di balik hidangan itu.

Tahap pertama: membersihkan dan menyiapkan ikan mas. Ini bagian paling menantang bagi Andrea. Melihat ikan mas utuh dengan matanya yang masih 'menatap', ia langsung mundur beberapa langkah. "Aku... aku tidak bisa! Dia seperti masih hidup!" pekiknya. "Andrea, ikannya sudah mati," kata Sharon mencoba menenangkan. "Anggap saja dia sedang tidur panjang." Akhirnya, dengan bantuan Alex yang dengan gagah berani (padahal sedikit geli juga) memegangi ikannya, Andrea memberanikan diri ikut membersihkan bagian dalam ikan (sambil memejamkan mata). Caroline malah lebih tertarik pada sisik ikan yang berkilauan. "Ini sisiknya bisa dijadikan glitter buat kostum panggung tidak ya?"

Lihat selengkapnya