Life for Love

Fatimatuzzahro
Chapter #3

Bertemu Sahabat Lama

"Biar gue bantu," ucap cowok itu dengan mengelap luka Nindya sambil berjongkok.

Nindya mendongakkan kepalanya ke atas melihat siapa yang berbicara padanya. Matanya tertuju pada topi yang terlihat familiar. Topi bertulis "Fri(en)d" dengan font warna putih itu mengingatkannya pada seseorang. Wait-wait...

Nindya memiringkan kepala berusaha melihat wajahnya dengan jelas. Apa jangan-jangan...

Suara deheman berat menyadarkan Nindya dari lamunannya, "sorry, ada yang sesuatu di muka gue?" tanya cowok itu dengan menunjuk wajahnya.

Setelah merasa lengannya bersih dari darah, Nindya berdiri sambil mengibas roknya yang sedikit terkena debu. "Gak, sih. Tapi gue kayak pernah liat topi yang lo pakai," jawabnya kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Cowok itu menyerngit keningnya. Kemudian ia tertawa lepas seolah-olah paham maksudnya. "Oh, topi ini mah banyak di pasar. Mungkin lo liatnya di pasar kali."

Nindya menggelengkan kepalanya cepat. "Bukan, tapi font-nya," jawab Nindya sambil menunjuk topi itu.

Cowok itu mulai mengerti. "Oh ini?" tanya cowok itu dengan menunjuk font di topi miliknya.

Nindya mengangguk kepala.

"Ini gue dikasih sama sahabat gue pas waktu masih zaman SD."

Mata Nindya langsung terbelalak. Penjelasan singkat cowok itu terasa familiar baginya. Dulu Nindya juga memberikan sahabatnya topi yang sama persis sama yang di pakai cowok itu. Ia semakin penasaran apakah benar cowok itu sahabatnya yang sudah lama pisah.

"Siapa nama sahabat lo?" tanya Nindya tidak sabar, berharap cowok di depannya itu adalah sahabatnya.

"Nindya."

Deg.

Hati Nindya semakin deg-degan. Lututnya pun ikut terasa lemari. Keyakinan akan cowok itu sahabatnya semakin besar.

"Yang dulu hitam dekil sama tomboy parah itu, kan?" tanya Nindya berusaha memancing jawaban cowok itu.

Cowok itu menyerngit kening karena lawan bicaranya kenal dengan si pemberi topi. "Iya benar. Lo kok tau?"

Nindya menutup mulutnya yang menganga. Bahkan tidak sengaja ia mengeluarkan air mata saking bahagianya. Nindya tidak menyangka sosok yang berdiri di depannya itu sahabatnya.

"Jangan-jangan lo..."

"Iya gue Nindya, En. Nindya Putri." Jawab Nindya. Matanya sudah berbinar-binar dan menggebu-gebu sambil memegang lengan kekar cowok itu.

Serentak mereka berpelukan. Menghilangkan rindu yang sudah lama mereka rasakan. Sesekali mereka sambil tatap-tatapan. Mereka tidak percaya keajaiban datang tak terduga.

Setelah merasa puas,Nindya melepas pelukannya "Lo sekarang beda ya. Dulu gendut, lebih pendek dari gue, sekarang malah jauh lebih tinggi daripada gue. Pantes aja gue gak ngeh."

Lihat selengkapnya