Life in Story

Dian Ayu
Chapter #13

DIAZ ALFREY

Kau tahu? Tak ada kebohongan yang sempurna. Pasti ada cacat yang menyertainya, tergantung seberapa waspada dirimu dalam menyikapinya.

“Hana bisa menyadari keberadaanmu lewat jam itu, jelaskan kenapa kau tidak dapat melacak keberadaannya. Apa karena dia sengaja memutus sambungan komunikasi kalian?”

Ucapan Nean masuk akal. Kenapa pula Diaz harus bersusah payah berkeliling jika dengan alat yang sama dia bisa tahu dimana keberadaan Hana. Seperti tracer, alat itu bisa melacak seseorang yang diinginkan. Baru aku sadar tentang alasan Nean yang meminta kami bersiaga.

“Apa yang kau lakukan? Kenapa mencurigai Diaz?” Hana berusaha menengahi mereka yang siap melakukan gencatan senjata.

“Udah gue bilang, loe diem aja dulu. Biarpun awalnya gue nggak suka dia, tapi gue percaya sama dia.”

Adhy memegang sebuah besi kecil. Hanya sepanjang kilan tangannya. Namun, saat dia memutar-mutar besi itu, ukurannya membesar menjadi sebuah sabit besar seperti grim ripper schyte.

“Hana, mereka orang jahat. Bawa El lari, kalian pergilah lebih dulu. Biar kami yang menahan mereka di sini.” 

Kenapa dia yakin sekali bahwa aku akan percaya dan menuruti ucapannya begitu saja. Walau bagaimanapun, aku tahu Adhy tidak akan menghianatiku. Dan Nean, sejauh ini dia selalu memihakku.

“Tunggu! Kalian pasti salah paham.” Hana benar-benar memasang tubuhnya sebagai penghalang di tengah mereka.

“Aku mengenal Diaz sejak kecil. Dia bukan orang jahat. Kalian harus percaya.” Gadis itu menatap kami satu persatu. Percuma. Tindakannya tak akan membuat kedua pria keras kepala itu luluh. 

Detik selanjutnya, Diaz mengeluarkan pedang besar berwarna hitam mengkilat. Berbanding terbalik dengan pedang Nean yang lebih ramping dan berwarna keperakkan.

Seperti pertarungan saat melawan pria dengan belati waktu itu, Nean bergerak dengan sangat cepat. Memutar posisi Hana agar terhindar dari pertarungan mereka. Aku hendak mendekat pada Hana, namun tak bisa, karena orang-orang berzirah itu turut dalam posisi siap menyerang. Tidak mungkin kubiarkan Adhy melawan mereka seorang diri.

Lihat selengkapnya