Life in Story

Dian Ayu
Chapter #15

BUNUH DIRI

Kau tahu, sampai dimana batasan kita?

Dia bertanya sambil memamerkan senyuman. Mungkin. Aku menggeleng. Hanya mampu menggeleng.

Sampai seseorang menekan tombol restart dan mengulang semuanya.

Restart?

Xavier menuntunku untuk mengikutinya. Entah kenapa, dia seperti menghapal tempat ini. Padahal, sedari tadi aku merasa hanya berputar-putar saja.

“Perhatikan langkahmu, masa’ kau belum terbiasa dengan suasana ini.”

Semua orang normal juga pasti sama denganku. Gelap ya gelap. Seterbiasa apapun, tetap saja akan meraba-raba saat mencari jalan.

“Kau yang aneh. Kenapa bisa tahu tempat ini, padahal belum pernah ke sini?”

“Memangnya sudah berapa lama sejak kita masuk ke dunia ini? Kau saja yang terlalu payah mengingat.”

Kubiarkan saja dia mengoceh sendiri, karena masih kesal dengan ucapannya yang menggantung tadi. Pria ini pasti tahu sesuatu. Aku jadi curiga, siapa tahu firasat Nean benar. Xavier memang berbahaya.

Kutepis pikiran itu sambil menggeleng kuat. Berusaha mengenyahkan hal-hal yang membuatku semakin bingung. Sampai dia berhenti dan mulai memerhatikanku dengan kening yang tampak berkerut heran.

“Jangan kumat sekarang. Ingat, El. Bisa jadi temanmu sedang sekarat.”

Aku menodongkan pisau sebagai peringatan atas ucapannya barusan. Pria itu hanya terkekeh pelan.

Ehh, tunggu dulu. Dalam situasi segelap ini, kok dia bisa melihat ekspresiku? Lagi. Aku menatapnya dengan heran sampai dia kembali mengalihkan perhatian. Menarikku semakin cepat, dengan dalih keselamatan Hana.

“Kita harus cepat, sebelum terlambat.”

Aku hendak melepaskan pegangannya, namun urung karena mendengar suara teriakan dari arah depan. Cukup jelas, pasti jaraknya tidak terlalu jauh dari kami. Kuburu Xavier dengan panik. Takut kalau-kalau Hani dalam situasi buruk. Sayangnya semua percuma.

Di sana, berdiri dua orang yang melambaikan kedua tangannya sambil berteriak. Mungkin aku terlalu curiga. Mungkin juga prasangka Nean membuatku ketularan sampai berpikir macam-macam.

Lihat selengkapnya