Life Of Maharani (2)

Wachyudi
Chapter #5

Dick head!!

Mataku masih terasa berat, dan rasa kantuk ini belum terpuaskan. Rasanya tidak ingin membuka mata dulu. Namun suara berisik itu semakin terdengar intens, lumayan mengganggu. Kubuka mataku namun masih agak setengah sadar. Rupanya aku tertidur di apartemennya Mirriam mungkin karena agak kelelahan setelah menangis kala membaca surat dari Adrian lalu lanjut mentutori Mirriam dan curhat dengannya, lelah dari hati.

Aku berjalan terhuyung-huyung menuju kamar tidurnya Mirriam bermaksud meminta izin pulang. Sudah jam berapa ini? Berisik sekali, sedang apa Mirriam di kamarnya.

Kesadaranku mulai muncul kala aku mengenali suara ini. Ini bukan suara berisik biasa, dan yang seperti ini hanya pernah aku dengar satu kali dalam hidupku. Kubuka pintu kamarnya yang memang sudah sedikit terbuka. Tiba-tiba mataku terbuka lebar, dan mendadak sadar sepenuhnya.

Pemandangan di depanku benar-benar tidak bisa kupercaya. Mirriam dan Jonathan Lingua tengah memadu kasih. Keduanya melakukan posisi women on top dan terbuai akan hal yang sedang mereka lakukan sampai tidak sadar kalau aku sudah sekitar dua menit mematung melihat mereka berdua melakukannya.

"Aaaaaaaaaaaaa ...!!!"

---

"Ok so ... this is Daniella, Daniella this is Jonathan Lingua." Mirriam mengenalkan kami satu sama lain.

"Hi ... just call me Jo'," ujar si pria dengan amat canggung.

"Ok ..." jawabku singkat.

Sumpah suasananya jadi amat canggung, kami jadi selalu mengakhiri kalimat dengan minum seteguk demi seteguk kopi yang dibuat Mirriam.

"Ok euum sorry Daniella for that, that was complicated ... I thought you were sleeping, actually this is six AM yeah, you must be wake up of course." Mirriam juga jadi agak canggung.

"Sorry ... this is not my business, but ... are you two?" ucapku tanpa menyelesaikan kalimatku.

"Yep," jawab Jo'.

"Right," jawab Miriam.

"Okey," balasku.

Kami minum lagi kopinya seteguk.

"Come on this so cold ... you see what you saw, that's the fact ..." ujar Jo diiringi senyum lebar.

"Daniella, you never do that?" Mirriam bertanya.

"I did! with my boy friend, once, but ... I just shock," jawabku.

Jo' meruncingkan bibirnya sambil memalingkan wajah seakan dia baru berkata 'owh anak ingusan'.

"Aku terkejut saja Mirriam, jadi maksudnya pria yang kamu cintai itu Jonathan? Ya itu hak kalian sih ... cuma kaget." Aku menatap Miriam.

"Wow wow ... in English please." Jo' tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Have you told her about us Mirriam?" Jo' lalu menatap Mirriam.

"Not yet, not in specific ... she said that she just shock," jawab Mirriam.

"Ok Daniella, Jo' and I have an open relationship, actually all member of BI." Mirriam menjelaskan.

"I don't understand." Kuminta penjelasan lebih lanjut.

"He, officially, only known among us, is ... Maria's boyfriend." Mirriam melanjutkan lagi penjelasannya yang amat membuatku kaget hingga wajah terkejutku tampak jelas.

"Such a playboy." Aku menatap tajam Jo'.

Ia malah berwajah bangga.

"And he slept with us all, I guess," ujar Mirriam membuatku tambah shock.

"What ....?!!! Serius, Edith and Sakura too?" tanyaku sudah berwajah tegang.

"Yep, Edith and Sakura too," jawab Mirriam.

Kutatap tajam lagi wajah Jo', dan ia tampak menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulutku.

Aku sudah tahu sih tapi sisi timurku masih menganggap hubungan semacam itu adalah hal yang tabu. Aku menarik nafas, mencoba menenangkan pikiran lalu berkata sambil menunjuk Jo'.

"Dick head!"

---

"Six months for now, there will be a competition, a girlband competition," ucap Jo' berubah serius setelah ia melihat vidio-vidio musik dari Pink Velvet.

Aku terdiam, menaruh tanganku menutupi mulut dan daguku, berpikir.

"Hear about the prize, a lot of money of course, and a chance to win a contract to be involved in BI tour of Asia." Jo' tersenyum lebar.

Lihat selengkapnya