Life Of Maharani (2)

Wachyudi
Chapter #8

The Le Blanc' family

Meski baru lima kali aku kesini semenjak kecil, tapi disini aku selalu merasa disayang, terutama oleh Adelle, ma Grand Mere'. Kata Regi dialah yang paling berbahagia atas kelahiranku, cucu dari anak pertamanya. Saat mendengar kabar kelahiranku, Adelle memaksa untuk pergi ke Cirebon meski kondisi fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk perjalanan jauh. Tentu saja keluarga melarangnya, dan itu membuatnya bersedih selama sebulan. Baru setelah umurku tiga tahun, Regi dan Ama pergi kesini membawaku yang masih batita.

"Viens, ma belle, mange la tarte que grand-mère a faite. Je l'ai préparée spécialement pour toi, et j'ai cueilli les pommes dans le jardin derrière," ujarnya berkata bahwa pai istimewa yang ia buat khsus untukku dibuat dari apel yang ada di kebun belakang, bicaranya sambil memotong kue pai tersebut.

"Oui, mamie, je vais certainement la manger. Est-ce que je pourrais avoir la recette?" ujarku sambil tersenyum karena meminta resepnya pada wanita tua itu.

"Non non, ma belle, si je te donne la recette, tu ne viendras plus ici. Alors, laisse ta grand-mère la préparer tant qu'elle est en vie. Plus tard, je mettrai mes recettes de cuisine dans ma succession pour toi," jawabnya sembari meletakan sepiring pai di pangkuanku dan meremas pipiku lembut.

Adelle tidak mau membocorkan resep pai istimewanya karena ia mau aku terus datang kesini, dan berjanji bahwa akan memasukan resep ini ke surat wasiat untukku.

"Ne dis pas ça, je ne veux pas te perdre, mamie," jawabku memeluknya, sedih rasanya, aku tidak mau kehilangan Adelle.

"Tu es vraiment aussi belle que ta mère. Je me souviens encore de leur première rencontre, haha, nous n'étions pas très compatibles toutes les deux. Mais j'ai réalisé que c'était parce que nous nous ressemblions beaucoup, et c'est pour ça que ton père l'aimait. Ce n'est qu'avec Adelina que j'ai vu le même regard d'amour de Regi qu'il me donnait." Adelle masih menyentuh lembut wajahku, matanya menerawang mengingat kenangan-kenangan lama.

Kenangan saat ia dan Ama pertama dikenalkan yang dimulai dengan agak tidak mulus. Namun hal itu justru menjadi pertanda baginya bahwa ia dan Ama sebenarnya adalah orang yang agak mirip. Ia juga akhirnya mengakui Ama untuk jadi wanita pilihan Papa.

"Ma mère te manque, mamie?" tanyaku apa ia merindukan Ama juga dengan sedikit mata yang hampir berkaca-kaca.

"La seule femme qui a pu me faire accepter que mon fils l'épouse... comment pourrais-je ne pas la regretter," jawabnya sembari mengelus kepalaku dan menciumnya.

Ia berkata bahwa Amalah satu-satunya wanita yang membuatnya menyerahkan Regi untuk menikah dengan Ama, tentu Adelle begitu merindukan sosok Ama.

Kupeluk Adelle erat ketika dua tetes air mata mengalir melewati pipiku, ya aku juga amat merindukan Amaku, amat rindu.

"Allez, c'est Noël, sois joyeuse! Mange beaucoup, je veux que tu deviennes grosse tant que tu es ici," ujar Adelle menghiburku dengan kalimatnya yang bilang kalau ia ingin aku makan banyak hingga gendut ketika disini.

Aku tersenyum lalu menyantap pai applenya. Pai apple ini adalah satu dari sedikit makanan manis yang kusuka.

Setiap natal keluarga Le Blanc' akan berkumpul di rumah utama. Saat ini selain Regi dan aku, ada Adelle, Jean, anak ketiga Adelle yang adalah pamanku tentu saja, Henriette, istrinya, dan para bocil si kembar Abelano dan Donatien, Madeleine. Jacqueline. Menurutku saja sih, paman Jean dan istrinya subur sekali.

Kami masih menunggu pamanku yang satunya lagi, dia memang, eum agak "sibuk" tapi ia akan datang bila itu permintaan Adelle.

Dan setelah menanti selama sekitar 40 menit akhirnya ia tiba. Valent, kepala pelayan kami masuk mengantarkan pamanku itu.

"Hé tout le monde, vous m'attendiez, n'est-ce pas ..." ujarnya heboh.

Paman Emilio adalah seorang pria berperawakan tinggi besar serta bertubuh kekar. Di seluruh tubuhnya ada banyak tattoo yang membuatnya terlihat garang. Eum ya hal ini memang budaya dunia "pekerjaannya".

"Toujours le dernier à arriver!" Adelle berkata pada paman Emilio bahwa ia telat.

Lihat selengkapnya