Life Of Maharani (2)

Wachyudi
Chapter #15

Maria Wildblood

"Wooow that's was awesome, especially you love, your voice so hot, so sexy," ujar Aguirela yang memang sepertinya tidak bisa menahan perasaannya.

"Awak bingung antaro sanang dipuji jo jengkel jo urang ko," ucap Angrea sengaja menggunakan bahasa yang tidak dimengerti Aguirela.

"Hahaha ... she said thank you," ujar Daniella.

"Hmmm ... that's so long for a thanks, but ok, whatever, I think we win the round," ujar Aguilera.

"I hope we can pass this round," ucapku agak lebih realistis.

"And you cuties, your Rapp is cool to the death," ujar Aguilera memuji Vior.

"Thank you," jawab Vior sambil tersenyum lebar.

Kamipun berkumpul di tempat yang disediakan untuk para peserta saat seorang panitia naik ke panggung dan mengumumkan bahwa Maria Wildblood akan naik ke panggung untuk menyapa para peserta.

Wow Maria datang?! apa Mirriam dan member BI lain juga datang. Setelah bertanya-tanya pada panitia , rupanya mereka dibagi ke empat titik berbeda mulai dari stage A, B, C, dan D. Dan Maria datang ke stage D dimana kami tampil.

"Woww Maria come here, I'll take a wefie with her," Aguilera entah bagaimana sudah menempel terus pada kami.

"Maria tuh yang kaptennya BI ya kak?" Tanya Ivory yang memang tidak terlalu kenal para BI.

"Iya betul, dia tuh head voicenya BI lho Rin, suaranya nyampe lima oktaf," ujarku menjelaskan.

"Coool Ivory jadi mau denger dia nyanyi solo langsung," jawab Ivory yang sepertinya jadi makin termotivasi.

"Nah tuh dia naik ke panggung kak," Vior menatap ke arah panggung.

Para penonton yang sendari tadi berkumpul di area penonton langsung bersorak. Para panitiapun langsung bersiaga. Diikuti keempat bodyguardnya Maria, mencegah ada penonton yang menerobos.

Rupanya naiknya Maria ke atas panggung benar-benar hanya menyapa para penonton dan memberikan 'promosi' agar orang-orang melakukan vote pada kami saat stage selanjutnya minggu depan. Maria juga mengajak para penonton untuk hadir di Colloseum karena babak 12 besar akan diadakan di Colloseum. Ia amat piawai menarik perhatian para audience, amat talkative dan ramah pada fansnya. Sangat berbeda dengan apa yang dibilang Mirriam bahwa Maria itu ketus dan high dignity.

Kami berpikir ia akan menyanyi solo, karena sudah naik ke atas panggung tapi ternyata tidak. Sejujurnya selama ini aku belum pernah mendengar suaranya langsung. Hanya dari vidio-vidio BI, vidio live konser, BI belum pernah tour ke Indonesia. Satu-satunya konser terdekat adalah saat Japan tour dan sialnya aku sedang dirawat di rumah sakit karena tipes saat itu. Jadi orang yang minim waktu luang itu ya tidak enaknya begini. Untuk liburan yang beneran liburan saja sulit. Ya memang aku tipe yang rumahan juga sih.

"All the girlband please come to the backstage for meeting." seorang panitia rupanya daritadi memberi pengarahan pada kami.

Kamipun bergegas berkumpul seperti yang diarahkan oleh si om panitia.

Ternyata maksud dari meeting pasca perform tadi adalah meet up dengan Maria. Maria Wildblood, seperti yang dikatakan Mirriam, ia memang sempurna tanpa cela. Perwujudan dari putri-putri negeri dongeng. Dari ujung rambut sampai ujung kaki sosoknya sempurna mempesona. Dan hal itu makin jelas kala bertemu dengannya langsung.

Ia ternyata tinggi semampai bahkan untukku yang notabene paling tinggi diantara para Velvet. Mata birunya menghipnotis seakan membuat kami selalu ingin mencuri-curi pandang mengagumi kecantikannya. Bagiku baik Angrea maupun Maria, keduanya mempunyai jenis pesona cantik yang bisa dibilang upper talent. Jenis karunia yang meski dikejar dengan usaha dan konsistensi, tetap tidak akan terkejar.

Oh iya dan satu hal lagi ... Mirriam benar tentang satu hal, ia ternyata ketus parah.

"So don't make us disappointed! you not here to be a clown!" ujarnya dengan wajah ketus.

Agak syok karena tadi sepertinya ia begitu ramah saat diatas panggung. Mirriam kamu benar, Maria bukan jenis orang yang mudah didekati, semoga saja Aguilera tidak benar-benar mencoba berfoto dengannya. Bisa kurasakan, para peserta lain juga sama terkejutnya dengan kami. Dan yep, sepertinya Aguilera mengurungkan niatnya untuk berfoto dengan Maria. Ditambah keempat bodyguardnya itu akan menghalangi pastinya. Hmm Erik juga dulu seperti itu kalau ada fans yang berusaha mendekat padaku, memang itu kerjaannya.

Dari mondar-mandir, tiba-tiba Maria berhenti di hadapanku. Ia menatapku agak lama, yang membuat kami ditatap agak lama juga oleh semua yang ada disitu.

"Eum ... Quoi?" ujarku latah malah berbahasa Perancis.

Ia mengangkat alis, dan membuka sedikit mulutnya seperti hendak mengatakan sesuatu. Tapi ia justru mengurungkannya dan langsung berbalik. Dan dalam satu lambaian tangan sosok putri negeri dongeng itupun sudah meninggalkan tempat itu.

Lihat selengkapnya