"Buat babak selanjutnya mau pakai lagu apa Ella? waktunya tinggal lima hari lagi kan? bisa enggak ngejer koreonya? di sini hall latihan cuma ada empat jadi harus gantian," ujar Angrea memberondongku dengan pertanyaan.
"Ella mau untuk lagu yang ini tuh nonjolin Ivory sama Vero, kan kemarin udah Mamah sama Vior," jawabku.
"Madam, Vero kayaknya belum bisa all out, suara kan baru aja balik mending jangan dipaksa," Vero sepertinya belum yakin.
"Ivory sih ayuh aja, mau Ivory sampe empat oktaf pake whistle register juga siap," jawab Ivory, oh I love you girl, kamu hebat.
"Vior ada masukan?" aku coba bertanya pada Vior.
"Eum Private pikir ..." ucap Vior namun sebelum sempat melanjutkan, Ivory menempelkan tangannya ke kedua pipi Vior dan menekannya hingga Vior keliatan tembem.
"Kak Vior bukan Private!" ucap Ivory protes.
"Hahaha Ivory masih enggak terima karena enggak dapet peran pinguin," ujar Vero sambil tertawa terbahak-bahak.
"Okey Vior pikir, Vior ada ide lagu, kalo mau nonjolin dua vokal tapi tetep aman buat kak Vero. Tapi kak Vero harus milih mau di harmonic lagi atau ngambil part vokal keduanya? nanti bagian Ivory juga bakal up, cuma kak Daniella paling bagi dua sama kak Angrea karena ini lagu tiga vokal aslinya," ujar Vior cukup panjang tapi belum ke inti.
"Okey Vior maksud kamu gimana?" tanyaku mengulang.
"Duuuuh Vior tuh enggak pandai soal begini," keluh Vior sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Sebenarnya bukan enggak pandai, tapi Vior cuma lebih nyaman berbicara empat mata jika soal mengutarakan ide. Waktu berbicara denganku saat private meeting Vior's Colection, Vior amat handal. Dan untuk pemilihan lagu, Vior dan Vero, keduanya adalah "rocketnya" Velvet. Kemudian jika itu harus bertema hip hop, maka Viorlah bintangnya.
"Eum lagu apa?" tanyaku langsung berdasarkan apa yang tadi panjang lebar ia berusaha jelaskan.
"Bang bang!!!" jawab Vior sambil membentuk pistol tangan.
---
Setelah kejar target lima hari latihan dan eksplore lagu. Kamipun bisa menemukan match yang cocok di sisa tiga hari terakhir. Untung Angrea diberkahi bakat koreo yang seperti magic. Dia membantuku membentuk koreo yang pas untuk lagunya hanya dalam waktu dua jam. Sehari kami punya waktu memakai ruang latihan maksimal delapan jam karena harus berbagi dengan 11 grup lainnya. Waktu amat penting disini, kami memilih fokus latihan vokal di kamar dan menggunakan ruang latihan untuk koreo.
Dan Voila! Kami sudah sedang berdiri untuk menampilkan hasil terbaik kami diurutan ke-sembilan. Mungkin setidaknya ada 2000an penonton di hall ini. Delapan grup yang sudah tampil sebelumnya benar-benar luar biasa. Bisa kurasakan kerja keras yang mereka lakukan juga.
Kami rupanya akan dikomentari oleh tiga juri dari penyanyi TOP Eropa, Lionel, Heidi, dan Steve. Aku tahu ketiganya memang bukan penyanyi kaleng-kaleng. Heidi yang paling muda saja sudah tiga kali meraih penghargaan music award untuk se-commonwealth, Amerika, dan Britain music award. Kami benar-benar tidak boleh setengah-setengah.
Musicpun mulai bermain dan here we are, Velvet goes to bang off the stage!!!
---
The judges comments
"Oke hello! you are Pink Velvet yeah," sapa Heidi.
"Hiiii Heidi," jawab kami menyapa balik.
"Well, overall, I like you girls," para penonton bertepuk tangan mendengar komentarnya.
"Your perform, that's was quite ... exceptionally ordinary, and I really not expect that you in that levelĀ in choreography girls ..." ujarnya memuji kami, masih memperoleh tepuk tangan dan sorakan para penonton.
"Good job, I hope, we can see you next week," ujarnya menutup komentarnya.
"Thank you Heidiii ...."
Kami menunduk bersamaan berterima kasih. Giliran kini bergulir pada Lionel.
"Well well ... Pink Velvet, you girls from Dutch? but, I see Asian face here for the most?" ucap Lionel memasang wajah bertanya.
Sebagai leader aku yang akan mewakili Pink Velvet berbicara.
"Actually we coming from Indonesia, but we signed as Netherland," jawabku berusaha menjelaskan.
"Where is Indonesia?" tanya Lionel, rupanya dia tidak tahu.
"Do you know Bali? we are part of south east Asia," balasku mencari mudahnya saja.
"Owh yeah I know Bali, so you girls share same blood with Thailand yea?" Balas Lionel.
"Sort of ..." Jawabku.
"Owh interesting, I believe you are, especially you," balas Lionel membubuhkan sedikit candaan sambil menunjuk padaku.
Haha iya sih, coba kalo Angrea, Vero, sama Ivory yang ngomong.
Para penonton tertawa, kamipun tertawa kecuali Angrea yang sepertinya kurang paham maksudnya.
"Haha I'am a half breed sir," ujarku melengkapi informasinya.
"Owh I see...I see..." jawab Lionel.