Di akhir kompetisi ini, hanya tersisa kami dan grup Crystal and the menace. Sweet Moscato harus kandas di semifinal dengan kalah poling dari kami. Maaf Aguirela, you did good job girls. We always friend, Pink Velvet and Sweet Moscato.
Setelah kucoba mencari informasi, Grupnya Crystal sendiri rupanya sudah cukup dikenal di Eropa. Mereka memang sudah sedang 'tiba-tiba' naik daun. Hal itu tidak lepas dari keberadaan si Crystal yang merupakan anak konglomerat. Ayahnya adalah pemimpin perusahaan surat kabar dan berita serta beberapa anak perusahaan di bidang terkait. Di balik layar aku tahu bahwa ayahnya adalah jenis orang yang berbeda. Orang yang eum katakanlah mengendalikan perpolitikan lewat berita. Ia bisa menekan orang-orang penting di pemerintahan melalui perusahaannya ini.
Dan aku juga sedikit merasa aneh mengingat Mirriam pernah berkata bahwa ada dua girlband yang cukup bertalenta yang bisa menjadi saingan ketat. Namun nama kedua girlband itu tidak aku dengar di kompetisi ini. Dan rupanya salah satunya adalah grupnya adalah Crystal and the Menace yang dulunya bernama Sparky Girl. Yang cukup dikenal itu Sparky Girlnya sebenarnya. Entah karena apa, para member Sparky Girl ini menerima Crystal dan mengubah nama girlband mereka menjadi Crystal and the Menace. Ya cuma ada dua kemungkinan, dipaksa atau dibujuk dengan iming-iming. Kalau dari sikap para membernya sih ini lebih ke yang kedua.
Sparky Girl sendiri awalnya beranggotakan si Dennise, Christina, Kin, dan Sheryll. Sepertinya si Crystal masuk tidak lama sebelum kompetisi ini dimulai.
Dan seperti yang aku coba cari tahu, Crystal adalah anak emas. Ah sebenarnya di keluarga konglomerat manapun tiap anak pasti jadi anak emas. Orang tua yang kaya raya akan berusaha memberikan apapun yang anak mereka minta demi cinta dari anak-anak mereka. Ya trust me, it's like that, I know. Dan sepertinya Crystal ini agak ambisius tapi menghalalkan segala cara. Karena dari awal final ini aku merasakan beberapa hal janggal. Mungkin hal ini sebenarnya terjadi dari awal kompetisi hanya cukup halus sampai kami yang terfokus bersaing sportif tidak menyadarinya.
Contohnya fakta bahwa Crystal and the Menace mendapatkan spot venue yang bagus di babak kedua saat kami dengan susah payah harus menggalang penonton ke tempat kami yang amat sepi. Mereka mendapatkan spot yang tidak perlu susah payah dimana orang-orang berkumpul. Penilaian di final yang mendadak berubah dari 50% judges dan 50% poling jadi hanya poling saja. Atau poling mereka yang selalu di posisi pertama. Well aku tidak bilang perform mereka jelek, hanya biasa saja untuk pencapaiannya. Saat aku kecil paman Emillio menasehatiku bahwa kemenangan, meski itu curang tetaplah sah, hanya hina saja. Itu yang membuatku enggan menggunakan Le Blanc' dalam kompetisi ini. Toh ini memang untuk mencari have fun, apa enaknya kalau hasilnya sudah kita ketahui?
Dan kembali soal Crystal and the Menace, kini mereka tengah berdiri di panggung bersama kami untuk saat-saat yang mendebarkan. Pengumuman poling tertinggi di kompetisi ini yang mana menentukan juara pertama dan kedua.
"Okey finally, we go to the end session of the Europe Girlband Competition. And tonight, beside me, there are two groups. No doubt, they are so amazing, tallented, and outstanding. Both of Crystal and the Menace and Pink Velvet. Buuuuuttt ... only one who going to take the first place and be the winner of Europe Girlband Competition. And who will be???" ucap pembawa acara menyemarakkan suasana sekaligus membuat para penonton menjadi tegang akan pengumumannya.
Para penonton di studio yang berjumlah hampir 10.000 orang bersorak. Sebagian meneriakkan Crystal and the Menace dan sebagian meneriakkan nama grup kami. Terdengar cukup seimbang pendukung masing-masing.
"Okey so Steve how about you? Who you choose?" tanya si pembawa acara memperpanjang durasi.
"Well it's hard really, both of them showed great performance. Which one who will win? I hope be the best," jawab Steve Netral tentu saja.
"My Love Heidi, how about you?" tanya si pembawa acara pada Heidi.
"As straight as Steve, for me it's hard to choose. Pink Velvet are so inovative, and well balance, they grow as we can see from the beginning of competition, they show a good progress. So does Crystal and the Menace, you girls trully tallented, especially for Denisse and Kin. This is hard for me to decide," jawab Heidi, juga tak menjawab pilihannya.
"I believe you have your own choice Lionel?" pembawa acara beralih pada Lionel.
Pria berkulit gelap itu menggelengkan kepala sambil menaikan bahu.
"Who can be? they all good, extraordinary I mean, just let the people choose," jawab Lionel sama tanpa memilih.
"Well well well ... Jooooo, give me your answer, I'am dying waiting for that ..." si pembawa acara menatap Jo'.
"They all great, very potential, tallented of course, even me, can't choose ... from what reason I should?" ujar Jo' juga tetap tak menjatuhkan pilihan.
Mungkin memang sudah skenario mereka harus ditanya tentang pilihan antara dua finalis akhir, dan tidak memberikan jawaban.
"Maybe from which one are more beautiful, is you Jo'," ucap si pembawa acara, haha kayaknya dia kenal sifat Jo'.
Jo' menunjuk si pembawa acara sambil menggerak-gerakan telunjuknya itu. Tersenyum lebar, seakan sudah tertangkap basah.
"Well I like them All, especially the captain, Crystal is so cute and adorable ..." ujarnya membuat Crystal kesemsem sampai berbalik badan menyembunyikan sumringahnya.