Life Of Maharani (2)

Wachyudi
Chapter #30

Angrea V.S. Maria

Ivory bingung harus bersikap bagaimana, dijepit diantara dua orang yang dignitynya sama-sama tinggi. Yang satu egonya setinggi langit, yang satu laginya enggak mau ngalah. Jadi pihak non-blok itu enggak enak ternyata.

"So don't expect tips from me, nor to my training, never!" ujar Maria sambil mondar mandir menyilangkan tangan di dada menatapiku dan kak Angrea.

"Then why are you here?" tanya kak Angrea sudah ketrigger panas.

Untung sebelum sesi ini di mulai kak Daniella sudah mengingatkan kak Angrea untuk menahan emosinya dan bersabar kalau-kalau Maria bersikap ketus. Kak Daniella bilang itu kemungkinan cuma karakternya Maria saja bukan benar-benar maksud aslinya.

"To show your fault, mistake ... we here to fix that!!" ujar Maria sudah berdiri di depan kami sambil dagunya diangkat.

"Hmmm ..." ucap kak Angrea cuma 'hmm' aja.

Ara maa ... punya suara dengan oktaf tinggi ternyata bisa jadi karunia sekaligus kutukan. Ya dalam konteks ini aja sih, saat latihan bareng Maria dan kak Angrea.

"Ok I wanna hear your limit ... you Chinese girl, go a head!" ucap Maria menunjukku.

"Eum please ... I'am not chinese actually, half Japanesse and Indonesian," ralatku.

Maria mendekatiku, wajahnya juga mendekat, aduh kenapa nih?

"Is it important to know that?!! you all Asian look the same for me with your funny flat eyes!" ucap Maria dalam nada rendah whispering.

"Owh okey," ya deh.

Maria memainkan sebuah piano dan Ivory hanya perlu menyanyikan 'lalalala' mengikuti nada yang ia mainkan. Ivory baru tahu kalau Maria bisa main piano klasik dan bagus banget. Ya wajar sih, dia penyanyi kelas dunia, wajar kalo bakatnya banyak. Lalu Ivory menunjukan jangkauan nada Ivory yang hingga empat oktaf.

"Hmm your C7 a bit shaking, but oke I can accept that ..." ujarnya.

"Okey," jawab Ivory, simple aja.

"I want you to reach untill G7 by the end of matching with me," ucap Maria menyatakan target yang harus aku kejar.

"Okey I'am sure I can do that," jawabku seceria mungkin, Ivory suka tantangan!

Tapi Maria tiba-tiba menoleh pada Ivory dan menatap tajam.

"I need more that 'just can', I need a talent to be perfect, reach your limit!" ujarnya.

Duuuh kayaknya ngomong sama Maria salah terus. Tapi untungnya Ivory udah biasa sama budaya gini. Okka-san lebih keras sih dalam menerapkan aturan.

"Okey," jawab Ivory simpelin aja.

"And your turn Angerra!" ujar Maria salah menyebut nama kak Angrea.

"It's Angrea," ralat kak Angrea agak kesal.

"Whatever ... no one care," jawab Maria ketus.

Ia lalu memainkan pianonya lagi, kali ini terdengar indah banget. Kak Angrea lalu menunjukan jangkauan vokalnya yang di kisaran empat oktaf juga. Menurut Ivory, suara kak Angrea terdengar tebal dan beltingnya punya power. Tapi itu kan kata Ivory, lain lagi kalo menurut Maria.

"Haaaahhh ... have you control your eat? so much oil on your voice," ujar Maria.

Wah Maria bisa nebak kebiasaan makan seseorang cuma dari dengerin mereka nyanyi. Kak Angrea tidak bisa membantah karena memang kernyataannya begitu. Ia hanya mengangguk sambil berwajah kesal.

"You better stop your fries or you will lost your voice," ujar Maria menekankan pada larangan makan gorengan.

"Okey Queeny," jawab kak Angrea rupanya kesal.

"You can hate me later, but now, our project is more important than your appetite, is it ... her dream? Daniella, to involve with us," ujarnya.

Maria ini beneran tsundere deh, dia bahkan paham kalo kak Angrea soulmate sama kak Daniella. Maria juga tahu kalau mimpinya kak Daniella untuk bisa sepanggung sama BI khususnya Mirriam itu penting juga untuk kak Angrea. Tapi cara menyampaikannya tuh menguji kesabaran banget. Gaman shite kudasai, atashi!!

"You two make my job feel so heavy, so much to fix ... I wanna be strict to you from now," ujarnya.

Lho yang tadi itu bukannya udah cukup 'strict' ya? apa Maria enggak sadar kalo dia tuh kelihatan amat ketus?

Dan ya seperti yang dia bilang latihan sama Maria itu ketat. Dia enggak membiarkan sedikitpun celah kelemahan pada suara kami. Ia mungkin sebenarnya ingin memberikan hasil akhir yang sempurna hanya tidak bisa mengatakannya langsung. Ya bener kak Vero, Maria tuh tsundere abeeezz.

---

Lihat selengkapnya