Menonton konser rock sebenarnya bukan hobi bagi Daniella, khususnya bila harus berada di tempat umum dimana privasinya bisa terganggu. Tapi menemani Angrea tentunya tidak akan ia lewatkan apalagi jika Angrea yang mengajaknya langsung.
Merekapun tiba di lokasi konser yang terletak di lapangan Markas besar TNI AD di daerah Pilang. Keduanya memang hanya berniat melihat sebentar, bahkan Daniella dan Angrea masih memakai seragam sekolah dan menutupi wajahnya. Angrea sendiri tertarik karena bintang tamunya yaitu Secret Civil Society, sebuah band beraliran alternative rock. Band yang memang sudah lama Angrea ingin tonton konsernya dan baru kali ini ia sempat dan kebetulan diadakan di Cirebon.
Setelah mencoba menunggu acaranya dimulai mereka akhirnya memutuskan untuk menunggu di mobil, alasan lainnya adalah perasaan risih dari mata-mata para pengunjung pria saat berjalan-jalan di venue acara. Ataupun jika ada yang mengenali mereka sebagai member Pink Velvet meski keduanya menutup sebagian wajahnya.
"Ella enggak mau beli makanan? Erik juga enggak jajan?" tanya Angrea pada Daniella dan Erik.
"Non ...! junk food semua, hehe," ujar Daniella apa adanya.
"Udah bawa Non." Erik mengangkat sebuah botol minum.
"Lupa awak, kalian enggak ada makan gorengan," pungkas Angrea lalu lantas menyantap aci merconnya.
Setelah menunggu sekitar 45 menit akhirnya acaranya pun dimulai. Mereka berduapun lantas menuju area penonton di bagian pinggir, agak terpisah dari para penonton lain. Ini pertama kalinya Daniella merasakan nonton festival band indie yang merakyat. Ia sebenarnya cukup menikmati acaranya namun agak terganggu juga dengan keruwetan acaranya.
Di tengah acara tampil lah salah satu peserta festival band, Cozy Rockcaster. Lagu yang dibawakan 'Lepaskan Diriku' dari J-Rock Suasananya berubah menjadi semarak, banyak penonton yang berjingkrak di depan panggung.
Erik : saya perlu kesana non?
Maharani D. : enggak, tenang aja aman koq.
Erik yang melihat dari kejauhan tentu saja khawatir melihat tingkah para penonton, namun dirinya tidak bisa melawan perintah Daniella dan lagi ada Angrea di sebelah Daniella yang membuat Erik sedikit tenang.
Di tengah lagu Angrea baru menyadari ternyata Daniella menatap serius penampilan band itu, atau lebih tepatnya matanya menatap tajam pada salah satu gitaris yang sedang tampil.
"Lha kirain Ella enggak suka lagu rock? atau jangan-jangan ngeliatin personelnya," ujar Angrea sedikit menggoda temannya itu.
"Eum bukan gitu, gimana ya, Ella koq ngerasain feeling khusus," jawab Daniella.
"Feeling apa memangnya? awak enggak ngerti ...." kini Angrea agak serius menanggapi jawaban Daniella.
"Bukan gitu, ini kayak feeling aneh yang tiba-tiba muncul aja Mah." Daniella coba menjelaskan.
"Owh agak indak paham awak, tapi okelah, terus gimana?" kini perhatian Angrea terpusat pada jawaban Daniella.
"Enggak tahu Rea, diikuti aja, perhaps." Daniella menatap Angrea dengan serius.
----
Festival band pun tiba di penghujung acara saat penampilan bintang tamu. Angrea tampak bersemangat mendengarkan lagu-lagu dari SCS.
"Mau ke toilet dulu Mah." Daniella berkata pada Angrea agak keras karena suara sound yang lumayan memekakkan telinga.
Daniella sebenarnya sengaja menjauh karena sebenarnya dia agak tidak nyaman dengan suasananya, namun ia juga tidak tega untuk kembali ke mobil dan meninggalkan Angrea yang sedang menikmati acara ini, jadi pikirnya menjauh sejenak cukup masuk akal. Kala ia berjalan, tiba-tiba seorang pria mendekatinya.
"Hi sorry ganggu, boleh minta waktunya, saya Adrian," ujar si pria tanpa basa-basi.
Ternyata pria tersebut adalah si gitaris Cozy Rockcaster tadi.
"Owh ... ya kenapa?" jawab Daniella.
"Jadi saya lagi taruhan sama anak-anak untuk minta kontak kamu, karena kata mereka tadi liat kamu pas kami tampil." Adrian menjelaskan.
"Oookeee ... jadi saya dijadiin barang taruhan. Dapet apa emang kalo menang?" Daniella berpikir untuk mengobrol sebentar, ia ingin tahu apa perasaan tadi bisa muncul lagi atau tidak.
"Ah iya maaf, bukan bermaksud begitu, cuma keisengan teman aja. Eum eh taruhannya Rp 250.000,-. Saya butuh uangnya buat bayar sekolah, please ...." jawab Adrian tidak bisa menyembunyikan gugupnya.
Sebenarnya alasan itu setengahnya hanya bualan, ia memang taruhan dengan teman bandnya tapi tantangan berkenalannya pada siapa saja selama itu cewek. Adrian memang tertarik pada Daniella, wajar saja sebenarnya karena kehadiran Daniella dan Angrea diantara para penonton seperti berlian di tengah lautan kerikil.
"Hmmm oke tapi hadiahnya bagi dua," jawab Daniella.
"Owh serius kamu mau, tukeran kontak gitu?" Adrian tidak percaya Daniella mau menerima ajakannya.
"Iya, oke," jawab Daniella singkat.
"Yes!!! nama kamu siapa?" tanya Adrian sambil kegirangan tidak bisa menahan rasa senangnya.
"Maharani," jawab Daniella singkat.