Aku sedang rapat dengan para member Cozy Rockcaster, membicarakan rencana karir musik kami kedepannya. Band kami memang bisa dibilang belumlah profesional, hanya saja, kami tentunya punya mimpi. Mimpi untuk bisa berjejer menjadi salah satu band indie terkenal di Cirebon dan juga bisa menembus tingkat nasional.
Dan kali ini, karena Wachu sedang dapet rezeki dari obyekan dadakannya menjual kayu rotan buat anak-anak silat, maka, rapat kali ini dibiayai olehnya. Kami ditraktir sama Wachu di resto Le Viral.id. kami pilih Le Viral.id karena menu-menunya banyak dan enak-enak. Sumpah, makanan di sini bumbunya kerasa, jadi bukan cuma istagramable dan up to date aja, tapi rasanya juga juara. Dan lagi, eum ... mungkin memang ownernya inginnya seperti itu, semua pelayannya adalah cewek-cewek cantik. Ya minimal standar 'SNI' lah, dan pintar berdandan. Hanya memang harganya lumayan untuk kantong anak sekolah seperti kami kalo harus makan di sini sering-sering, ya kecuali dompet anak sekolah TJ High School haha.
Menu yang paling kusuka di sini adalah D'mie kamuh. Ya namanya memang begitu, dan aku sudah tanya, kata pelayannya, kepanjangan nama itu adalah 'the mie kuah emuh', dengan memasukan bahasa Cirebon. D'mie kamuh itu sejenis mie kuah atau sekarang ada versi gorengnya dengan toping yang bisa dipilih sesuai selera, dan tambahan tiga jenis sambal sesuai selera juga. Mirip ramen tapi dengan kearifan lokal. Sejujurnya dari segi rasa lebih membumi ini daripada ramen dan makanan import lainnya.
Wachu lebih suka menu daging, atau mungkin karena dia lagi cuan saja ya. Hari ini dia memesan steak tenderloin saus jamur. Harganya lumayan tapi memang enak banget dan porsi potongan dagingnya memang besar.
Riffcell sebenarnya suka makanan pedas, hanya kalau sedang bersama kami dia agak berpura-pura tidak suka pedas, takut diroasting. Secara dia kan vokalis! seharusnya menjaga makannya agar tidak merusak suaranya. Jadi hari ini dia lebih memilih memesan potato wedges with garlic flavor. Menu ini termasuk snack sebenarnya, tapi mengenyangkan. Herbnya juga terasa dan saus mayo, sambal pedas, serta saus tomatnya enak. Warsandi sendiri sebenarnya suka apapun, asal itu makanan ia pasti suka yang penting kenyang. Makanya dia memesan menu paling mengenyangkan, Monster meatball, bakso berukuran besar, dengan tambahan mie dan potongan daging di dalam baksonya.
Lokky lebih memilih menu dari jejeran menu tradisional, paket ayam goreng serundeng. Kalau di Le Viral.id disebutnya Ayam Goreng Cengli. Kenapa namanya begitu? kurang paham. Dan mungkin karena Lokky suka sambelnya yang pedes juara bisa bikin jontor, Sambel Gacor.
Bumbu Ayam Cengli ada dua jenis, original dan rendang. Seperti yang sudah biasanya, kami semua memesan minum es teh manis. Sebenarnya aku mau coba Chocho Caffelattenya yang seharga Rp 48.000 karena katanya enak banget, tapi enggak tega sama Wachu yang neraktir.
"Ya silahkan Kak, ada tambahan lain lagi?" ujar si pelayan bergigi gingsul.
"Udah deh kayaknya Mba ... itu aja," ujar Wachu memberikan buku menunya.
"Mau tambah kamu yang cantik boleh?" ujar Riffcell menggoda si pelayan.
"Wah mahal Kak," jawab si pelayan.
"Berapa sih berapa?" timpal Riffcell.
"Minimal kios dua lantai sama New Innovalah," jawab si pelayan tersenyum manis.
"Waduh lumayan coyyy ...!" ujar Lokky.
"Aaaahh enggak sanggup," si Riffcell masih saja ngaksi.
"Jadi udah semua ya, mohon ditunggu ya Kak." si Pelayan lanjut membawa pesanan kami ke kitchen.
Ya salah satu yang membedakan Le Viral.id dengan resto lain adalah pelayanannya yang super ramah. Ya kalo sekedar ngegodain pake kata-kata kayak tadi sih masih diladenin pelayannya. Lain cerita kalo berani colek-colek, bakal berurusan sama securitynya.
Dan by the way, aku baru sadar kalo Pink Velvet tuh jadi model iklannya Le Viral id. Dari tadi aku terus menerus melihat vidio iklan Le Viral.id di layar kasir yang dibintangi Pink Velvet. Memang hebat ya Daniella dan Pink Velvetnya!
Pesanan kamipun sampai kurang lebih 25 menit dari kami memesannya.
"Silahkan Kak, yang enak ya makannya, kalo mau pesen lagi panggil Yulia aja," ujar si pelayan tadi sambil menunjuk tag name yang menempel di seragamnya.
"Ok siap." Riffcell dan Warsandi menjawab serentak.
Si Mbak Yulia pun pergi melakukan tugas lainnya.
"Ramah banget ya disini pelayanannya, pantes rame aja," ujar Wachu sembari memotong-motong steaknya.
"Baru kali ini aku ngerasa iri sama tag name," ujar Riffcell.
"Maksudnya karena nempel di seragam pelayan bagian dada?" tebakku.
"Tullll," jawab Riffcell.
"Udah yuk makan, sama nasi enak nih." Warsandi lalu memesan tambahan nasi untuk Monster meatballnya.
Kamipun makan dengan lahap, dan penuh keceriaan, Riffcell malah sampai menyemburkan minumannya saat tertawa kala kami bercanda ria. Hidungnya sampai kemasukan air es teh manis.
Ya sebenarnya walau dibilang rapat, kongkow ini 70% isinya hang out Cozy Rockcaster aja. Tapi menurut kami ya justru yang enak dari ngeband ya gininya, nongkrong sama teman, happy-happy. Toh kenyataannya kami bukan band profesional, ya belum lah. Dan tak terasa waktu berlalu begitu saja. Hampir dua jam kami menikmati makanan dan suasana di sini.
"Guys bentar ya, kebelet nih," ujarku ingin ke kamar kecil untuk buang air kecil.
"Jiaaah baru masuk langsung minta keluar, lowong tuh lubangnya," ucap Riffcell bercanda tapi sumpah dia mengucapkan kata 'lubangnya' dengan cukup kencang, bikin malu.
Aku lantas bergegas ke toilet untuk menuntaskan hajatku. Bahkan toilet di Le Viral.id bersih sekali, nilai plus untuk sebuah resto kelas menengah. Toiletnya sama sekali tidak bau, bahkan harum pinus. Sepertinya kamarku lebih bau daripada toilet disini.