Life of Maharani

Wachyudi
Chapter #17

12 Excelent A

Suara riuh kelas memenuhi ruangan pukul dua siang itu. Anak-anak 12 excellent A sedang berkumpul untuk mendiskusikan partisipasi kelas pada acara kelulusan yang akan diadakan enam bulan lagi.

"Tok tok tok!!!"

Seorang siswa mengetuk-ngetuk meja depan dengan spidol.

"Yak tolong ribut-ributnya berhenti dulu!" suara dari Orlando memenuhi ruangan.

Ia adalah remaja pria berkaca mata, dengan mode rambut Mandarin haircut, Sang wakil ketua kelas.

"Sekarang kita mau ngobrolin perform buat acara kelulusan, harap bersikap agak beradab ya!" berdiri di meja utama, Mikha, ketua kelas 12 excellent A berkata tegas, ia adalah cewek berambut shaved wedge dan berpenampilan tomboi.

"Ada yang punya ide mau nampilin apa buat acara kelulusan nanti? masih enam bulan lagi sih but the faster the better," tanyanya lalu menyapu pandangannya ke se-isi kelas.

"Drama aja, 'Sleeping beauty', nanti Daniella jadi putrinya ... aaaaaku yang jadi pangerannya," ujar Julian sambil tersenyum lebar.

Julian adalah anak berperawakan tinggi dan memiliki tindik di telinga.

"Hhhuuuuu ...." sontak seluruh kelas langsung menyorakinya.

Daniella tersenyum lebar sambil geleng-kepala, di belakangnya ada Vero yang menempel di bahunya. Vero mengangkat alisnya seraya memutar matanya, memberi isyarat 'ngaco aja'.

"Kamu mau disepak sama jawara sabuk hitam 12 excellent D sekolah kita?" ujar Alvaro, anak cowok bertubuh tegap, kalimatnya ini merujuk pada Angrea.

"Wah iya, enggak berani ah ... tenaganya lebih gede dari cowok," ujar Julian.

"Stop stop ... berhenti ngawurnya, fokus dulu ... serius ada ide lain selain ide gilanya Julian?" Mikha melanjutkan sambil menulis 'Role play' di papan tulis.

"Perform band aja, nanti aku minta anak-anak 'Nibiru' ngelatih kalian," ujar Gaston, vokalis Nibiru band, sebuah band indie yang sudah cukup dikenal di Cirebon, keempat orang membernya bersekolah di TJ High School.

"Okey kita catet dulu, ada yang lain?" kembali Mikha memimpin.

"Magic show dong ... biar beda gitu, kita adain atraksi motong badan ...," ujar Govind seorang anak cowok berambut curly pompadour berdiri untuk mengemukakan idenya.

"Udah jangan macem-macem!" kawan sebangkunya yang berambut bowl cut bernama Oscar menarik bajunya agar duduk kembali.

"Enggak apa-apa kita catet aja dulu" ujar Mikha sambil menulis 'music perform' dan 'magic show' di papan tulis.

"Ada lagi? masa baru tiga?" tanyanya lagi.

"Gimana kalau fashion show?" seorang anak berdandan agak menor bernama Vivian mengajukan ide.

"Ini perform kelulusan neng bukan catwalk fashion show." Kasyafan seorang anak bertubuh agak gendut berkata dari kursi belakang.

"Yaaa ... gitu Vi, kayaknya kalo fashion show sih beda acara, kayak kalo pensi gitu," jawab Mikha berusaha tetap seimbang.

"Hmm ... drama juga ide yang bagus sebenernya, cuma ... ceritanya itu yang sesuai sama anak sekolah gitu ...," ujar Abigail malu-malu, seorang cewek bertubuh mungil dengan potongan double ponytail.

"Iya nanti biar Julian yang jadi pengeran, tapi putrinya Aurel ajahhh," ujar Betrant, anak bertubuh tambun dengan potongan rambut front puff.

"Anjay, berharap dapet bidadari, malah disodorin penjaga kuburan ..." keluh Julian masuk dalam candaan.

"Hahahaha ..." Sekelas tertawa

"Eh anying ...!! kayak muka lo bagus aja ...!!" Aurel protes. Anak cewek berkacamata dengan behel mencolok ini tampak kesal.

"Ya udah ... udah, tolong waras lagi ... kagak kelar kelar nih. Kalo drama, biar enggak bosen gimana ...?" tanya Mikha melemparkan pertanyaan pada seluruh kelas.

"Ya kita cari cerita yang full action kan ...?" ujar Gerry, cowok berkulit gelap dengan potongan rambut short and spiky

"Gimana kalo drama musikal?" Raviz, seseorang remaja tampan bermodel rambut man buns membuka suara.

"Ide bagus tuh ... iya jadi penonton juga bisa nikmatin visual sekaligus musiknya. Kalo mau berbeda ya kita kasih unsur tradisional aja," Catherina Herlita anak cewek berambut lebat mendukung jawaban Raviz.

"Boleh juga sih," Mikha mengiyakan.

"Di kelas kita ada Gaston, Daniella, Veronica, sama Meydina yang bisa ngelatih soal musiknya," Orlando menambahkan.

"Eh kita kan harus perform juga Vice!" ujar Vero lantang.

"Perform?" Mikha meminta kejelasan.

Lihat selengkapnya