Gedung latihan Pink Velvet seketika disulap jadi ruang prepare untuk acara perayaan kelulusan. Berbagai barang dan siswa-siswi yang sibuk mempersiapkan pertunjukannya masing-masing yang diadakan di GSG yang terletak bersebelahan. Termasuk juga para siswa dari kelas 12 excellent A.
"Ya kan, potensial kan ..." ujar Vero pada Daniella dan Vior, keduanya mengangguk-angguk setuju.
Aureli duduk di depan meja rias sambil harap-harap seakan-akan sedang dikomentari oleh para juri rias.
"Okey Vior udah kebayang bajunya dari kemarin, udah Vior bawa semua kak," ujar Viorretta yang memang concern pada fashion baik untuk dirinya sendiri ataupun para Velvet.
"Nih palletnya, ini cukup kan, berat kalo yang satunya lagi bawanya," ujar Daniella menunjukan sebuah peti pallet rias yang cukup besar.
"Haaah ini pallet rias kamu La?" tanya Aurel.
"Iya, ada dua sih tapi itu susah dibawa karena paten sama meja riasnya, lebih besar," jawab Daniella lempeng saja.
"Lebih besar dari ini ... gila ..." Aureli menggeleng-geleng tidak percaya.
"Padahal dandanannya lebih sering natural kayaknya," ucapnya lagi lebih pelan.
"Sebenernya sih, cuma ya hadiah dari Regi," Daniella mengangguk mengiyakan.
"Okeh permisah, tolong beri Vero ruang. Sambil live stream ya, enggak apa-apa kan Rel?" tanya Vero yang rupanya sudah memasang kamera beserta tripodnya.
"Terserah yang penting beres ..." jawab Aurel pasrah.
Vero bersiap di depan kamera.
"3 ... 2 ...1 ... yak!" Daniella tampak menyalakan kamera.
"Ok guys, ketemu lagi di channel Verosity. Hari ini kita ditemenin sama dua member Pink Velvet lain, ada Daniella ..." ujar Vero diikuti Daniella yang tersenyum sembari melambai di depan kamera.
"Dan Vior ..." Vior ikut tersenyum di depan kamera sambil memasang bando berbentuk telinga kucing sambil agak menggoyangkan kepalanya.
"Nah hari ini kita mau make over temen kita biar makin cantik. Kita sapa dulu ya, hi Rel ..." Vero melambai pada Aureli dan dibalas lambaian ke depan kamera.
"Okeeey ... Aureli ini temen sekelas aku dan Daniella. Hari ini dia mau tampil cantik di depan gebetannya, so lets make her dream come true," Vero tampak luwes berbicara di depan kamera.
Kemudian merekapun mulai melakukan 'Vero's Magic' atau sebutan untuk istilah make over pada channelnya untuk sesi mengubah wajah agar tampak pangling.
---
Drama yang ditampilkan adalah kisah Lutung Kasarung, sebuah cerita dongeng dari tanah Sunda. Cerita ini dipilih karena mengandung unsur tradisional, action, sekaligus magis sehingga 12 excellent A bisa membuatnya menjadi sebuah drama musikal.
Pada perform kali ini ditentukan Julian yang jadi sang Pangeran Sanghyang Guruminda atau Lutung kasarung dan Aurel yang jadi Putri Purbasari. Hal ini tentu atas kesepakatan kelas yang didukung oleh bu Lulu serta dilobi oleh Daniella.
Drama yang ditampilkan berlangsung meriah, rupanya Raviz dan Meydina bisa mengemas ceritanya dengan amat menarik bahkan dengan bumbu-bumbu candaan namun tetap terasa drama musikalnya. Dari awal pertunjukan, Aurel mengenakan topeng karena dalam ceritanya Putri Purbasari digambarkan buruk rupa.
"Kenapa pake topeng segala sih, kan enggak pake topeng juga udah cocok," ujar Julian di belakang panggung pada Alvaro yang berperan sebagai Prabu Tapa agung.
"Takut kamu jatuh cinta beneran kalee kalo gak pake topeng," goda sahabatnya itu.
"Elllah ... kayak enggak ada yang lain aja ..." ujar Julian berekspresi konyol.
---
Cerita berlanjut hingga ke bagian Putri Purbasari mandi di telaga sakti. Di sinilah Aureli akan melepas topengnya. Julian a.k.a Lutung Kasarung menggandeng Sang Putri ke telaga tersebut.
Aureli membelakangi Julian dan beradegan seakan-akan sedang membasuh tubuh sambil sedikit-sedikit melepas kostum luarnya yang diibaratkan sebagai wajah buruk rupa dan borok. Perlahan-lahan mulai terlihat kostum di dalamnya yang lebih cerah dan indah. Lalu terakhir Aurel melepas topengnya dan berbalik badan.
Julian terkejut, mulutnya bahkan agak terbuka kala membeku melihat pemandangan di depannya. Secara alami ia mengucek-ngucek matanya, seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Aurel ...?? kamu cantik banget ..." ucapnya kelepasan, bahkan sampai melupakan skripnya.
Aureli dan juga para penonton mendengarnya dengan jelas. Wajah Aureli tampak memerah, ia menunduk menahan rasa malu sekaligus senang yang amat sangat.
"Bego! salah dialognya ... Putri Purbasari ... kenapa Aureli?!" Mikha yang tidak tahan hampir saja melompat ke panggung namun ditahan Orlando.
Para siswa lain di belakang panggung berusaha menahan tawa. Pertunjukan dilanjutkan hingga bagian akhir saat tokoh antagonis Putri Purbararang yang diperankan Lintang akhirnya diampuni dan berlanjut pada happy ending.
---
"Seriusan aku bilang kayak gitu? koq gak inget." Julian menggaruk kepala, terkejut dengan kata-kata Alvaro soal dirinya yang keceplosan memuji kecantikan Aureli di atas panggung.
"Nah lo bersyukur kan gue kasih ide elo jadi pangeran, Aurel yang putrinya," Betrant gabung ke percakapan.
"Anjriiit malu banget, apalagi kalo sampe ketemu Aurel ..." ujar Julian menutupi wajahnya.
"Malu gimana, nih anaknya di sini ..." dari belakang Daniella muncul bersama Vero dan Aureli.
Julian salah tingkah, ia memeluk Alvaro menutupi wajahnya ke punggung Alvaro.