Nadia mengalami yang namanya jet-leg. Sehinggga Nadia terbangun sekitar pukul 4 pagi dan kesulitan untuk tidur kembali. Pagi itu Nadia hanya dapat terduduk di sofa ruang tengah, dengan dinyalakannya TV dan dibiarkannya tanpa menonton acara yang disiarkan. Nadia tidak ingin membangunkan seisi rumah dengan bisingnya suara TV yang dinyalakannya. Namun dirinya pun tidak ingin membuat kekagetan siapa pun yang akan bangun dan melihat Nadia duduk di ruang tengah tanpa suara.
”Kamu udah bangun, Nadia?” tanya Tante Ning begitu keluar dari kamar dan melihat Nadia sudah duduk sendiri.
”Iya, Tante. Jet lag. Jadi ngak bisa tidur lagi dech,” jawab Nadia merubah posisi duduknya ketika melihat Tante Ning.
”Kenapa gelap-gelapan? Ngak kamu nyalain aja lampunya,” tanya Tante Ning lagi.
”Ngak apa-apa, Tante. Dari tadi masih coba buat tidur lagi. Makanya Nadia ngak nyalain lampunya. Tapi sampe sekarang masih belum bisa tidur,” jawab Nadia sambil nyengir. Tante Ning hanya menjawab dengan tersenyum.
Karena sedang tidak tahu apa yang akan dilakukannya lagi, Nadia pun ikut membantu Tante Ning. Dari membersihkan rumah, ikut mempersiapkan sarapan untuk seisi rumah hingga akhirnya satu per satu semua yang tinggal di rumah bangun.
Siang harinya, Nadia berencana untuk memdatangi apartemen yang akan ia tempatinya. Nadia akan bertemu dengan salah satu karyawan tempat dirinya akan bekerja untuk serah terima kunci apartemen dan kunci mobil dinas. Nadia akan ditemani adiknya, Manda.
Sejujurnya Manda tidak begitu dekat dengan Nadia. Dia lebih sering merasa curiga dan iri pada kesuksesan Nadia. Bagiamana bisa seseorang seperti Nadia yang dikenal tidak banyak bicara bisa mendapatkan pekerjaan semacam ini ditambah fasilitas yang akan diterimanya. Tapi Manda pun tidak terlalu menunjukkan kecurigaannya itu demi melihat seberapa hebat fasilitas yang akan diperoleh kakaknya itu.
Nadia merupakan orang yang sangat disiplin dan tepat waktu. Walaupun itu berarti ia harus menunggu. Ia pun menunggu di lobby apartemen bersama Manda dan juga barang-barang bawaannya. Tak berapa lama kemudian seorang wanita muda menghampirinya.
”Ibu Nadia?” tanya wanita muda itu memastikan.
“Saya sendiri,” jawab Nadia ramah.