Judul : Tanda Kecil
Penulis : Rana Kurniawan
Sudah tiga hari aku berada di kampung.
Tubuhku masih lemah, dan selang kencing yang dulu dipasang di klinik Pak Haji sudah hampir seminggu tak diganti. Ibu bilang, selang itu harus segera diperbarui agar tidak menyebabkan infeksi.
Pagi itu, ibuku memanggil seorang suster dari kampung sebelah.
Kakak iparku, Sukma, menjemputnya menggunakan motor bebek tua yang biasa dipakai ke sawah. Setelah beberapa lama, mereka tiba di rumah.
Suster itu datang membawa tas kecil berisi alat dan cairan. Wajahnya lembut dan tenang.
Ia langsung bekerja — mengganti selang kencingku dengan yang baru.
Aku hanya menatap langit-langit rumah yang terbuat dari papan kayu, sementara tangannya dengan cekatan mengganti alat di tubuhku.
Anehnya, aku tidak merasakan sakit sama sekali.
Mungkin karena saraf di tubuhku memang belum pulih; rasa sakit tak lagi terasa, hanya dingin dan hampa.
Selesai bekerja, ibu menyerahkan uang dua ratus ribu rupiah sebagai tanda terima kasih.
Suster itu tersenyum, menerima dengan sopan, lalu dijemput kembali oleh Sukma untuk diantar pulang.