Lift Maut Malam Sabtu

Rana Kurniawan
Chapter #8

Ditangan Orang Pintar

Judul : Ditangan Orang Pintar

Penulis : Rana Kurniawan


Kabar tentang keadaanku akhirnya sampai ke telinga pamanku yang bekerja di Jakarta.

Begitu mendengar aku jatuh dari lift dan tak bisa berjalan, ia langsung pulang ke kampung.

Sesampainya di rumah, ia menatapku lama, lalu berkata pelan kepada bapakku,


“Aku punya kenalan di daerah Julat, katanya orangnya pintar. Biasa nangani patah tulang dan urat. Banyak yang sembuh di sana.”


Pagi harinya, sekitar jam delapan, kakak iparku dan bapakku mencari mobil sewaan lagi, karena kami memang tidak punya kendaraan sendiri.

Setelah beberapa kali menawar harga, akhirnya mereka mendapat mobil, dan aku pun kembali digotong perlahan ke dalam mobil, selang kencing masih terpasang di tubuhku.


Perjalanan menuju daerah Julat memakan waktu sekitar setengah jam.

Sepanjang jalan, aku hanya diam, menatap langit dari jendela mobil yang setengah terbuka. Angin pagi terasa dingin menyentuh wajahku, dan entah kenapa, hatiku mulai lelah berharap.


Sesampainya di sana, kami berhenti di depan rumah sederhana milik orang pintar itu.

Rumahnya terbuat dari papan kayu, dengan aroma dupa samar yang tercium dari dalam.

Aku digotong masuk, dan setelah berbincang sebentar, ia mulai menyiapkan pengobatan.


“Tengkurap dulu,” katanya pelan.

Lihat selengkapnya