Tanya, June dan Hesney berjejer mengamati Raven yang tengah memberi makan kambing-kambingnya. Ketiganya benar-benar terkesima dengan apa yang Raven lakukan. Tatapan mata mereka tak dapat lepas sedetik pun.
"Apa yang kalian perhatikan?" tanya Raven mengerling kepada ketiganya.
"Kami sedang memperhatikan kakak!"
"Eh? Apa sudah dari tadi kalian disana?"
Ketiganya mengangguk.
Raven pun mendecak, dia lemparkan sisa-sisa rumput yang dipegangnya ke wadah makanan para kambing. Seraya bertolak pinggang dia kemudian berujar pada tiga bocah di depannya.
"Dimana Alvia?"
"Sedang bersama kak Hikaru di depan bilik rawat," jawab Hesney.
"Apa yang mereka lakukan?"
"Berduaan," celetuk Tanya yang membuat rengut di dahi Raven.
"Kalau begitu apakah kalian bisa membantuku memberi makan ayam-ayamnya? Ambil makanannya di gudang," tutur Raven.
Anak-anak itu memberi hormat secara spontan. Dengan senyum melintang dan mata yang berbinar mereka berlari menuju gudang.
Setelah itu Raven pun pergi menghampiri Alvia dan Hikaru. Benar saja, mereka tengah berduaan– bukan melakukan hal tak senonoh tentunya.
Mereka tengah berlatih.
"Aku gagal lagi!" Hikaru jatuh terlentang.
Alvia tak dapat menghibur pemuda itu lagi. Dia kehabisan kata-kata.
"Apa yang kalian berdua lakukan lagi?" Raven datang, dia bersandar di dinding bangunan sambil menyilangkan kedua tangan.
Hikaru bangkit melihat kedatangan pemuda itu. Alvia lantas menjawab, "Berlatih."
"Tidak bosan gagal terus?"
"Aku akan terus mencoba bagaimanapun juga. Sampai aku berhasil, aku tidak akan bosan mencoba," ujar Hikaru dengan semangat berapi-api.
Raven memutar bola matanya, bosan sungguh pemuda itu mendengar pernyataan Hikaru yang semacam bualan untuknya.
"Dengar, normalnya manusia mampu mengalirkan mana saat berusia 3 tahun. Untuk melakukannya dengan baik, manusia biasanya mampu saat berumur 6 tahun. Dan itu pun hanya membutuhkan waktu hanya beberapa jam," terang Raven.
"Lalu, kenapa aku belum bisa melakukannya?"
"Seperti yang kubilang tadi pagi mungkin ada yang salah dengan tubuhmu. Manipulasi mana adalah suatu hal paling mendasar yang ada di dunia, anak TK saja bisa melakukannya."
"Memangnya, apa yang salah dengan diriku? Aku kehilangan ingatanku... tapi... "
Raven menyela, "Aku hanya bermain-main denganmu soal itu. Jika kau tidak bisa mengalirkan mana maka kemungkinannya hanya satu, yaitu Mana Core-mu cacat."
Mana Core terletak di jantung. Fungsinya ialah memproduksi mana dan memompanya ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Setiap makhluk hidup–kecuali tumbuhan–memiliki Mana Core. Hal tersebut memungkinkan setiap makhluk mampu menggunakan sihir asal mereka menggunakan akalnya.
Namun, kadangkala ada suatu hal yang menyebabkan seseorang tidak bisa menggunakan kekuatan tersebut. Yaitu cacatnya Mana Core.
"Kalau Mana Core-mu cacat maka otomatis tidak akan ada mana yang diproduksi dan dipompa ke seluruh tubuhmu," lanjut Raven.
"Tidak mungkin... bagaimana kalau ada sebab lainnya?" Hikaru menyanggah.
Raven mendengus, "Tidak mungkin ada penyebab lainnya."
"Aku tidak percaya hal itu." Hikaru bersikukuh.