Lika Liku Luka

Momento Mori
Chapter #1

Chapter 01

Setelah perjalanan panjang melewati udara, laut dan juga darat selama beberapa hari, akhirnya pagi ini Hadassah tiba di pedalaman Kalimantan Selatan tempat suaminya bekerja. Baru hampir dua minggu dia dan suaminya menikah, karena cutinya sudah hampir habis Hadassah segera diboyong dari Sumatra Utara ke Kalimantan Selatan.

Sekarang Hadassah berdiri di depan pintu salah satu rumah petak yang sejak hari ini akan menjadi rumah barunya.

"Sebentar, aku ambil kuncinya..." ujar suami Hadassah merogoh-rogoh kedalam tas ransel kecil yang dibawanya

"Ini..." Setelah beberapa saat akhirnya kunci kecil tanpa gantungan itu ketemu dan telah berpindah ke tangan Hadassah

Begitu Hadassah membuka gembok pintu kayu bercat putih yang sudah kusam itu, bau debu segera menerpa hidungnya. Wanita muda itu meletakkan tas dan koper kecil yang dibawanya di pojok ruangan lalu berjalan memeriksa setiap sudut rumah itu.

Rumah itu sangat kecil, ruang tamunya bahkan hanya 2 meter, panjang dapur dan kamar mandi bahkan hanya hampir 2 meter, untungnya kamar tidur cukup luas.

Di kamar itu terdapat satu kasur single tanpa ranjang dengan kelambu yang tergantung di dinding dan satu lemari kayu tanpa pintu berisi lipatan pakaian yang berantakan. Benar-benar ciri khas kamar pria yang tinggal sendiri.

Hadassah memeriksa lemari pakaian, mencari apakah ada kain yang bisa dia pakai untuk mengalasi tempat tidur itu. Dia ingin segera beristirahat, tubuhnya sangat lelah setelah perjalanan yang begitu panjang.

"Kau cari apa Sa ?" tanya Abyaz yang datang membawa koper miliknya dan milik Hadassah.

Tangan Hadassah berhenti mencari, menatap pemilik suara yang berdiri di depan pintu kamar "Cari seprei Yaz, ada ?"

"Seprei ?" Abyaz melirik sebentar kearah tempat tidur lalu lanjut mengangkat koper mereka dan meletakkannya di samping lemari pakaian yang tingginya tidak melewati bahunya.

"Itukan tempat tidurnya sudah pakai seprei ?" tunjuk Abyaz dengan mimik bingung

"Iya, tapi kan sudah hampir dua minggu ditinggal Yaz, pasti berdebu. Takut ada kepinding juga." ujar Hadassah menjelaskan

"Ga ada Sa, aku cuma punya satu seprei Sa..." ujar Abyaz sembari memperhatikan raut wajah istrinya

"Sebentar..." ujar Abyaz, dia lalu berjongkok membongkar lipatan pakaian di rak paling bawah

"Pakai ini dulu aja sebelum kita beli..." Abyaz menyodorkan dua buah kain sarung berwarna cokelat tua pada Hadassah

Hadassah mengambil sarung yang disodorkan Abyaz dan segera melebarkannya di atas kasur sebagai alas.

"Mau tidur Sa ?" tanya Abyaz melihat Hadassah yang sudah merebahkan diri di atas kasur

"Iya, capek kali aku Yaz..." sahut Hadassah

"Lebih capek daripada pulang pergi ke Balige" ujar Hadassah lagi

"Ga ada perbandingan yang lebih seimbang ? Balige sama Kalimantan kau bandingkan..." ujar Abyaz terkekeh

Lihat selengkapnya