Lika-Liku Luka Lala

Oleh: Astrid Dewi

Blurb

Memandang keluar dari jendela kamar hotelku, terlihat jelas tiga gedung ikonik Singapura. Betapa indah! Seindah hari-hari yang bakal kulewati setelah semua badai berlalu. Kuletakkan tangan kanan ke dadaku dan kubisikkan kepada diriku sendiri mantra yang selalu kuucapkan setiap pagi. "Terima kasih Lala untuk perjalanan sejauh ini. Kamu wanita hebat dan bisa mewujudkan semua impianmu semudah membalikkan telapak tanganmu!".
Setelah itu aku duduk bersila di matras yogaku dan aku mulai melakukan meditasi. Nafas masuk. Nafas keluar... kurasakan kedamaian dan rasa syukur menyelimuti diriku. Tidak ada lagi penyesalan, kemarahan, dendam.. aku memaafkan kalian semua. Namaste.

Lihat selengkapnya