Mungkin, jika saja aku tidak menuruti permintaan Tira, aku tidak akan bertemu dengan kamu dan jatuh cinta.
Mungkin, aku bisa bertemu dengan kamu tanpa menuruti permintaan adikku dan bertemu dengan kamu di tempat lain. Tetapi, belum tentu aku akan jatuh cinta pada kamu.
Ketika mengingat kembali pertemuan pertama kita, aku tidak menduga perempuan yang menanyakan jalan ke kantor nona Mira adalah kamu.
Ah, kamu selalu mengungkitnya saat kita berada di kamar maupun berdua.
"Aku sempat takut saat melihat kamu pertama kali, wajah kamu itu galak," ucap kamu, yang telah mengisi setengah jiwaku selama-lamanya.
Aku tertawa mendengar perkataan kamu saat itu dan kamu cemberut.
Cemberut kamu begitu imut. Aku tidak tahan ingin mencubit pipi kamu.
Sayangku, kamu pasti tahu kan anak perempuan kita sekarang ini. Ankreta tumbuh dengan baik, putri kita terlalu cantik seperti kamu. Dan mungkin, putri kita akan menjadi orang terkaya di kekaisaran. Pangeran Yuho mengajarinya berbisnis dari kecil. Aku mendengar bahwa putri kita bekerja sama dengan pangeran Paul Romanov membangun bisnis lukisan.
Bahkan pangeran dari Reuss mengajak putri kita menjadi putri Reuss dan mengangkat sebagai putrinya. Tentu saja, aku menolak ajakan pangeran Reuss mentah-mentah.