Like The Last One

Caroline
Chapter #3

Kekaisaran Taye, Ibukota Taye

Kekaisaran Taye, Ibukota Taye


Frita de Geata adalah lady of Sacoul dan bekerja sebagai sekretaris sahabatnya, putri mahkota dari Taye. Lady Sacoul dan putri mahkota Taye telah berteman sejak mereka bertemu di bangku sekolah menengah ketika ia tidak sengaja tersandung dan menumpahkan teh ke arah baju Putri Elizabeth saat jam istirahat kedua. Baiklah Frita, setidaknya dari kejadian itu kedua perempuan itu semakin dekat

Setelah ia menamatkan kuliah,.Lady Sacoul meminta izin pada ayahnya, Duke Sacoul ke 23 untuk pindah serta bekerja pada putri mahkota dan menjadi warga negara Taye

Frita de Geata dengan wajah berseri-seri berjalan dengan tangan mengapit barang-barang untuk diberikan kepada putri mahkota hingga panggilan seseorang memanggil namanya membuat perempuan itu berhenti. Ekspresinya berubah karena mengenali nama pemilik suara. Ia refleks membalikkan tubuh ke belakang, dengan wajah datar menatap ke arah pria yang kini berjalan ke arahnya.

'Pria yang berada di dekatnya sungguh tampan' Frita seketika lupa dengan kemarahan setinggi-tingginya pada pria itu beberapa minggu yang lalu hanya untuk menatap kagum hingga kesadarannya mulai kembali. Menggeleng kepala,.mengenyakan rasa kagum pada pria itu yang berjalan menuju ke tempatnya Frita de Geata , kamu jangan mengagumi pria itu. Ingat akan hal itu, Frita Perempuan itu memutar kedua mata saat jarak mereka sangat dekat, lalu berkata dengan dingin, "Sejak kapan anda di sini?"

Pria itu refleks mengelus dadanya mendengar kata-kata datar Frita, pangeran castell-castell Gerto Feltx Justin tersenyum kecil, "Sejak tiga jam yang lalu. Saya ikut dengan papa untuk menemani Yang Mulia Kaisar melakukan proyek bendungan wilayah Fe Ar. Aku tidak tahu seluk beluk ruangan ini, maukah anda menemaniku untuk tur?"

Frita menghela nafas pelan, "Anda bisa meminta pada pelayan"

"Mereka tidak mau, lady Sacoul"

Perempuan itu memutar kedua matanya mendengar jawaban pangeran, "Lucu kalau para pekerja menolak permintaan anda, His Serene Highness. Anda banyak alasan." Frita membuang tata krama di depan penguasa count, ia tidak peduli, ingin cepat-cepat mengusir pria ini tetapi dirinya masih sayang dengan pekerjaannya, "aku akan memanggil kepala pelayan untuk memberikan anda tur." Dia berharap waktu cepat berlalu sehingga pembicaraan tidak berguna berakhir lebih cepat.

"Aku menginginkan dirimu yang memberikan tour," Jawaban pangeran castell tidak mau menyerah hampir membuat Frita mengepalkan kedua tangannya dan berniat untuk memukul pria itu tetapi ia masih sayang dengan pekerjaannya

Perempuan itu masih memberi usulan, tetapi dengan topik yang membuat wajah pria itu memerah, "Bagaimana kalau Yang Mulia Putri anda ajak?" Oke Frita, ini rencana terakhir. Yang Mulia, maafkan saya Guman hati kecil Frita

Pangeran Gerto tertegun, lalu menjawab, "Aku akan dimarahi Yang Mulia mengajak cucunya memberi tour tanpa sepengetahuannya."

Tidak perlu lama Frita menimpali ucapan pangeran Gerto, "Dan Kaisar Wiao mengetahui anda mencintai cucunya."

Pangeran Gerto tersenyum kecil mendengar kata-kata Frita yang terdengar di telinganya sebagai sindiran, "Lady, semua orang tahu bagimana putri mahkota sangat populer dan menjadi idaman semua lelaki lajang. Oh ayolah lady, setidaknya aku menemanimu bekerja ya. Aku tahu kamu marah padaku dan aku minta maaf, tapi aku-"

Frita tidak menanggapi dan ia berbalik untuk melanjutkan langkahnya, pria itu berteriak memanggil namanya dan ia tidak peduli dengan pria itu.

Lihat selengkapnya