Ketika Tae Qie sedang sibuk membaca kembali anggaran Negara, seseorang mengetuk pintu kerjanya membuat fokusnya beralih ke arah pintu. Suara salah satu prajurit penjaga pintu kerja Kaisar menggema, "Yang Mulia, Sekretaris Yi Tena meminta Audiensi."
Wajah pria tua itu sedikit mengkerut, lalu menjawab panggilan pengawal penjaga pintu tanpa perlu memikirkan lebih lama, "Ijinkan Nona Yi masuk."
Pintu terbuka, menampilkan sekretaris Yi berjalan ke arahnya. Tae Qie Guo meletakkan penanya ketika perempuan berusia setengah abad itu berdiri di depannya tanpa berbicara sedikitpun dan hanya memandang dirinya membuat pria tua itu bertanya, “Apakah kamu akan akhirnya menikah?”
Yi Tena membuka mulutnya dan menutupnya kembali, seketika ia tidak bisa memikirkan apa pun untuk dikatakan setelah mendengar ucapan pria tua yang berada di depannya. Wajah kaget Yi Tena menggambarkan ekspresi terkejut perempuan itu mendengar pertanyaan Kaisar. Wajahnya menoleh ke arah lain lalu terbatuk pelan. Yi Tena meninggalkan tata Krama pembicaraan kepada Penguasa Taye. Bagaimanapun, sang Kaisar sendiri yang meminta kepadanya jika tidak dalam hal-hal kegiatan penting. Perempuan itu berkata, "Paman, paman berkata terlalu jauh. Paman sangat tahu Aku belum memiliki kekasih.”
Tae Qie tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, “Baiklah, paman berpikir kamu akhirnya mendapat tambatan hati dan memberikan kartu undangan pada paman.”
Yi Tena tersenyum masam mendengar kata-kata Pria tua itu, “Tenang saja paman. Jika kabar baik datang, paman yang akan menjadi orang pertama dari pihak tamu menerima kartu undangan pernikahanku,” ujarnya ingin cepat-cepat mengakhiri topik ini. Tae Qie memahami hal ini lantas mengubah topik, "jadi, ada hal penting?"
Sekretaris Yi Tena menghela nafas dalam, menunjukkan wajah kekhawatirannya lalu memberikan sebuah surat elektronik di tabletnya kepada Kaisar. Yi Tena telah memikirkan hal ini selama tiga hari dan mengambil keputusan untuk memberitahu Kaisar Tae secara langsung. Wanita itu lalu berkata setelah melihat pria tua menyimak setiap kata, "Paman, selama sebulan ini pihak Kerajaan Fyopim meminta kepada kepala pengurus rumah tangga istana untuk memberikan ijin kepada mereka agar Putri Mahkota sesekali berkunjung ke negara asalnya. Pihak mereka mengatakan bahwa Yang Mulia Yeri juga berasal dari keluarga Fyopim dan mereka meminta hak untuk mengajak Yang Mulia Yeri ke rumah asalnya," terang Yi Tena dengan nada sedikit jengkel dan secara blak-blakan saat meringkas semua isi dari permohonan itu untuk memberitahu pada pamannya.
“Aku berpikir sebaiknya memberitahu hal ini kepada paman meskipun paman mengatakan pada kami bahwa kami memiliki wewenang penuh untuk membuang jauh-jauh hal yang berkaitan antara Tuan Putri Taye dengan kerajaan Fyopim. Paman, aku harap paman tidak menyetujui permintaan mereka. Aku sangat yakin mereka akan melakukan sesuatu agar putri Elizabeth kembali ke tempat terkutuk itu." Yi Tena mengutarakan isi hatinya. Ia sangat mengenal akan kasih sayang pria tua itu pada cucunya tetapi setelah membaca permintaan pihak Kerajaan Fyopim, sedikit keraguan muncul dalam dirinya.