Lindur Ungu

Silvia
Chapter #34

Nawasena Ekata Tan

"Mari kita bicara lugas, Kaktus Unguku. Kau mengenalku sebagai Rhina Makina, bukan? Sebetulnya aku bukan yang kau sangkakan, Ungu. Huhuhu."


Aku sering mendengar istilah "perampokan secara halus". Mbak Rhin jelas terlalu anggun untuk jadi perampok. Namun ia berhasil memaksaku percaya kepadanya, sepenuhnya. Pemaksaan secara halus. Perampokan logika yang absurd. Aku tak lagi menjadi diriku sendiri, karena akal sehatku dirampas tipuan perempuan jangkung yang punya jakun "menjulang" ini. Siapa dia sebetulnya? Untuk apa dia menipuku sebegitu rupa?


"Kamu Vaniti Impresa, yang menyamar sebagai hantu di laptop-ku, bukan? Bagaimana? Kok bisa?"


Seharusnya pertanyaan cupu itu terarah kepadaku sendiri. Kok bisa? Kok ada orang di abad serba komputer ini begitu gaptek, kuper, dan tak menyadari teknologi tinggi membuat hantu-hantu bisa dihidupkan tanpa perlu jailangkung ataupun mantra dukun-dukun?


Aku kurang ngeh soal aplikasi AnyDesk, aplikasi desktop jarak jauh yang menyediakan akses jarak jauh independen ke komputer pribadi dan perangkat lain yang menjalankan aplikasi inang. Yang ditawarkannya adalah kendali jarak jauh, transfer file, dan fungsionalitas VPN. Namun, setahuku, AnyDesk tidak bisa dipakai membajak komputer seseorang, karena tanpa izin dari pemilik perangkat, seseorang tak bisa masuk ke perangkat orang lain begitu saja dan berulah seenaknya, sekalipun aplikasi AnyDesk sudah ready terpasang.


"Kau manusia, kan? Bagaimana kau bisa bercokol dalam komputer tua dan laptopku? Mengapa kau membantuku menjadi penulis bestseller?" Aku bertanya dengan lagak cupu dan berprosa ungu, kutujukan pada Rhina Makina yang nyatanya lelaki tulen.


"Huhuhuhu!" Lengkingan tawa Rhina Makina sengau, seperti tercekat di pangkal hidungnya. "Tadi kau tidak menyimak penjelasanku? Aku ini hacker kakap, peretas dunia maya nomor satu! Jangankan komputermu, firewall paling panas pun bisa aku hajar! Pernah dengar soal Phantom Spy Desk? Masterpiece-ku itu pernah diulas di media online luar negeri. Aku bisa me-remote control komputer manapun yang aku mau. Maka dari itu dinamai phantom alias hantu."


Orang yang terlalu kaya dan senggang akan berperilaku gila. Inilah hukum alam yang tak terbantahkan. Aku belum lupa berita heboh tentang konglomerat muda yang terobsesi operasi plastik. Pewaris harta tujuh turunan itu menjalani puluhan kali operasi agar penampilannya tampan tak bercela. Akibatnya tragis, si pria muda malah tampak mirip Chucky, boneka iblis pencabut nyawa yang drama horornya selalu laris manis. Kebijaksanaan sejati memang tak mungkin terbeli dengan harta.


"Oh ya, perkenalkan, namaku Nawasena Ekata Tan. Kamu bisa menyebutku Nawasena Ekata, sebagai hacker nama sandiku Rhin Makini, dan sebagai ladyboy yang kalian perolok-olok, aku disapa Rhina Makina. Mbak Rhin, tepatnya."


Lihat selengkapnya