Mereka sepakat kalau nama kelompoknya Popcorn. Alasannya sangat simple, kata itu mudah diucapkan. Alasan yang dipengaruhi oleh lelaki tanpa otak yang selalu membuat kata-kata bijak, padahal tidak bijak. Itu idenya Peter, sok- sokan memikirkan, mencerna, memahami, dan mencari makna sampai tercetus kata seperti tadi. Padahal semua itu karena ketidak sengajaannya ketika sedang memperhatikan Putri memakannya. Yang lain setuju-setuju saja, tuh kan pada bego. Terutama Putri. Menurutnya tidak penting nama dari kelompok mereka. Selama ada Bobi si gendut, Rafi si wangi minyak bayi, dan Peter si manusia yang mengaku setengah Dewa, semuanya akan baik-baik saja, menyenangkan, hangat, kenyang, nangis juga ada, tertawa...
Rafi lahir dari ibu seorang dokter. Dia bukan yang pertama karena 2 orang telah mendahuluinya. Tetapi bukan yang terakhir juga karena 2 tahun kemudian perempuan imut mengikuti jejaknya. Dia sangat rapi, bersih, selalu membawa hand sanitizer kemana saja. Dia juga suka banget pakai sabun, sampo, atau minyak bayi. Dan orang yang paling sering mengganti pakaian dalamnya. Rafi terlihat lebih ribet daripada Putri.
Orang yang setia sebelum disakiti oleh perempuan dan akhirnya berubah gila karena pengaruh Peter. Kata-katanya seperti bisikan setan yang mengiming-ngiming keindahan palsu. Yang paling terganggu Putri dan Bobi. Mereka bosan mendengar pertanyaan, kemana Rafi? Whatsapp gue, kok, gak diread? Telepon, kok, gak diangkat? Temen lu putusin gue tanpa sebab. Brengsek. Atau dengan kalimat patah hati dan cacian yang membuat mereka ingin menenggelamkan Rafi di laut.
Rafi selalu mempunyai alasan, sorry, gue gak mau pacaran dulu. Mau belajar dengan serius. Itu salah satu kalimat setan yang sengaja Peter bisikan. Bagi Rafi seperti joker yang bisa digunakan ketika waktunya tepat. Peter sering mendapat teguran dari Putri tentang pengaruhnya itu, tetapi ia selalu mengeles dengan mengatakan, dia lagi mencari yang tepat.
Rafi capek sendiri. Dia mulai tobat, itu juga karena tidak enak melihat Bobi dan Putri yang sering mengeluh tentang pertanyaan-pertanyaan membosankan dari pacar-pacarnya Rafi… ketika bersama mereka pun Rafi tidak mendapat sesuatu yang diinginkannya. Sesuatu tak berbentuk dan tidak mempuyai nama bahkan dia sendiri tidak tahu itu. Yang pasti bukan sekantong jeruk.
Rafi cerdas. Dari darahnya mengalir darah seorang dokter -ibu- dan seorang dosen -ayah-. Tetapi dia malas. Lebih senang main wining eleven atau main kartu sampai subuh ketimbang menghafal rumus atau kalimat walau hanya satu jam. Dia juga suka film. Dari ratusan, ribuan, bahkan jutaan gambar yang bergerak, bersuara, menjadi sebuah film berdurasi satu jam setengah, membuatnya takjub. Dari sudut pandangnya dia dapat memahami, setiap background, property, figuran, bahkan daun bergoyang mempunyai arti penting. Dia bercita-cita ingin membuat film.
"Sutradara, Raf?"
"Sutradara terkenal...."
"Bikin film apaan?
"Pokoknya film keren."
"Bukan film bokep, kan?"
Rafi baik. Sama seperti ketiga temannya. Tetapi paling tidak suka jika ada yang menyentuh hidungnya sekalipun itu Putri, penguasa di tongkrongan. Ide Rafi selalu disetujui meskipun terkadang ketika sedang malas suka menyarankan ide Peter yang selalu nyeleneh.
Jika di tongkrongan Popcorn tidak ada Rafi, dunia terasa tidak sempurna. Pelangi seperti kehilangan warna merahnya. Seperti sandal jepit yang dibiarkan menua, dimakan oleh gerombolan semut sialan yang akhirnya terlihat tidak utuh. Dan tidak ada camera yang mengarah pada mereka kemudian mengatakan, ini tanggal… bulan… tahun… Nih orang mengaku paling cantik tapi tak pernah punya pacar, ini jagoan kita baru digampar, haha gimana rasanya, Nyet... Ini dia sipaling lurus hidupnya baru saja ditaksir cewek tapi dianya gak mau, bego banget, sih, lu, Ndut....
***
Peter. Guru Rafi dalam hal percintaan. Dia adalah pakar cinta tetapi disarankan jangan ada yang menuruti perkataannya. Tidak terhitung berapa perempuan yang sudah dipacarinya dan tidak terhitung berapa tamparan yang sudah mendarat di pipinya. Kalimat favoritnya, gue mau fokus belajar. Gak pacaran dulu. Yang diwariskan pada Rafi. 2 hari kemudian akan menggandeng cewek lain dan ketika ditanya oleh mantannya dia akan menjawab, ternyata tidak punya cewek sepi. Membuat hidup gue abu-abu. Banyak reaksi dari mereka. Tamparan, cacian, atau pura-pura kesurupan. Tetapi yang paling disukai kelompok Popcorn bahwa Peter mempunyai hati yang ikhlas. Tulus. Bersih. Warna-warni. Kadang juga hitam kalau sedang khilaf. Dia orang pertama yang akan senang, bersorak seperti orang kesurupan, jika Rafi berhasil mendapatkan perempuan yang disukainya, nah kan. Orang pertama yang akan tersenyum dan mengucap syukur ketika bakso Ibu Bobi terjual habis. Dan orang pertama yang akan duduk di depan dan bersorak, memberi semangat ketika Putri ikut lomba masak meskipun pada akhirnya dituding menyabotase peserta lain.
Peter terlahir dengan wajah rupawan seperti campuran aktor Korea dengan Prancis. Dengan kalimat-kalimat palsunya atau kata-kata indah yang didapatnya dari buku Kahlil Gibran yang diam-diam mengambil dari kamar Putri, dia selalu bisa meluluhkan hati perempuan.
Dia anak dari seorang dosen dan ayah pembisnis (beda Universitas dengan Ayahnya Raffi). Tetapi dari darah ayah dan ibunya sama sekali tidak membuatnya tertarik untuk mengikuti jejak mereka. Dia bercita-cita ingin menjadi hakim pengadilan, hal yang dikhawatirkan oleh ketiga temannya mengingat tingkahnya yang terkadang suka ngasal, buru-buru dan tidak mau ribet termasuk ketika mengisi soal Ujian waktu kelas 1 SMA.
Peter… Peter. Terkadang cowok itu bisa menjadi malaikat ketika salah satu dari kelompoknya sedang bersedih. Bisa jadi sangat bijak. Jadi dewasa, lebih dewasa dari bapaknya. Peter orang yang selalu bisa belajar dengan cepat. Apa pun itu. Atau tiba-tiba mempunyai hobi baru gara-gara ada cewek yang ditaksirnya. Orang yang gak mau ribet. Dan orang yang suka mengatakan, lu cantik banget. Mau gak jadi cewek gue.
***
Mobil siapa yang paling nyaman? Putri. Mercedes Rafi dan BMW Peter tidak ada apa-apanya dibandingkan City Car kuningnya Putri. Hampir setiap hari mobil itu akan merayap pada rumah-rumah lelaki sialan. Pertama ke rumah Rafi, kedua Bobi, ketiga Peter. Untuk yang terakhir mereka bisa menghabiskan sandwich sambil menonton beberapa video klipnya Coldplay ketika menunggu lelaki itu keluar. Peter selalu konsisten dengan keterlambatannya itu. Ketika ditanya akan menjawab, gue mimpi. Selama ini sebenarnya gue dipelet. Jawaban yang sama sekali tidak mereka pedulikan tetapi tetap menanyakannya... setiap pagi.
Putri bercita-cita ingin menjadi chef. Dia suka coba-coba membuat makanan aneh dan menyuruh ketiga temannya mencicipi dan jawabannya harus enak. Sebenarnya tidak ada yang enak dari pasakan Putri selain mi instannya. Bahkan membuat popcorn pun bisa gosong. Hanya Peter yang selalu menghabiskan masakan Putri, dia sangat yakin bahwa Putri akan menjadi chef terkenal. Dan hanya dia yang berani nyolong barang-barangnya Putri, termasuk parfumnya. Makanya wangi mereka sama.
Putri paling cantik di tongkrongan. Paling lembut, bisa juga jadi paling galak ketika Peter tidak sengaja melubangi seprai kesayangannya. Ini gak bisa diperbaiki, katanya. Bisa. Bawa ke tukang jahit, elak Peter. Putri menatapnya seperti singa yang kelaparan kemudian bergumam, laki-laki memang gak pernah ngerti. Dan ratusan cara harus Peter pikirkan untuk membuatnya tidak marah lagi.
Putri juga yang paling sensitive. Hatinya gampang tersentuh karena selalu pakai perasaan. Ketika Albus Dumbledore meninggal, dia yang paling sedih. Di mobil sampai rumah terus diam. Ketika ditanya jawabannya, laki-laki gak pernah ngerti. Mereka tidak suka dengan kalimat ajaibnya itu, karena bisa tiba-tiba menjadi budaknya. Menuruti semua keinginan demi membuat moodnya kembali baik. Kalimat sialan.
Putri seperti ibu bagi ketiga cowok itu. Petuah-petuahnya seperti alunan musik yang merdu. Masuk ke dalam telinga, kepala, dan permanen di hati. Mereka sangat mencintai Putri meskipun tidak suka dengan sikap refleksnya yang suka menjewer telinga. Putri… Putri sangat cantik. Tetapi mereka tidak tahu kenapa cewek itu tidak pernah pacaran. Mereka tidak mau lagi menanyakannya, karena Putri akan sedih. Beneran sedih sampai hanya sikap diamnya yang menjawab.
Setelah berpikir, berdiskusi, mereka tidak jadi menempatkan Putri seperti ibu. Tetapi ibu tiri. Karena dia lebih galak dari guru BP. Waktu itu, ketika Rafi, Peter, dan Bobi ke diskotek sampai mabuk, Putri yang paling marah. Sedih. Dia menyiram ketiga cowok itu tanpa ampun. Putri hanya tidak mau teman-temannya hancur karena pergaulan bebas, dia juga tidak terima dengan alasan, hanya nyoba. Paginya mereka sadar bahwa Putri sangat marah akan hal itu. Mereka memutuskan, tidak akan lagi ke diskotek… sepengetahuan Putri.
Dia sangat suka popcorn. Kagum. Dan berhutang banyak padanya. Putri sangat suka melihat perubahan dari sebuah biji kecil menjadi besar, tetapi tidak menyukai suaranya. Bagi Putri popcorn adalah sebuah perjuangan, mereka harus merelakan dirinya pecah demi mengembang. Aneh, pikir teman-temannya. Kan, itu makanan.
Rafi dan Peter meskipun sudah tercap sebagai playboy, tetapi didaftar kepalanya tidak ada nama Putri. Mereka… gak bisa membayangkan jika harus pacaran dengan sahabatnya itu. Tidak bisa membayangkan ketika memegang tangannya, mengucapkan kalimat palsu, sampai kalimat ajaib untuk mengakhiri hubungan. Mereka tidak bisa membayangkan Putri yang mengetuk pintu kamarnya, menjewer telinga, menanyakan, kenapa putusin gue? Sambil meremas kerah bajunya. Mereka tak bisa membayangkan sisi galak Putri akan keluar. Terlihat lebih mengerikan daripada ketemu kuntilanak seksi.
Putri. Mereka sangat beruntung memilikinya, kalimatnya juga ajaib, akan disetujui terutama untuk pilihan-pilihan yang tampak sulit meskipun ketika sedang malas akan menyarankan ide Peter juga, dan pada akhirnya mereka pasrah.
Bukan tentang ide atau tempat, tetapi tentang orang-orang yang di samping kita. Tentang dia, tentang mereka yang berbagi telinga, pelukan, tawa, sedih, dan waktunya...
Peter dan Bobi sangat setuju kedua temanya itu pacaran sampai menikah. Terlihat cocok terutama dalam memutuskan hal-hal yang terlihat ribet. Tetapi Rafi menolak, lebih cocok dengan Bobi yang sama-sama tidak pernah pacaran.
Putri. Selalu bahagia dan aman kalau di dekat mereka. Seperti mempunyai jin dalam teko. Yang ketika berkata, datang, akan datang kapan pun waktunya, atau seperti jalangkung. Tidak akan pernah ada yang berani menjahilinya atau berbuat jahat. Karena mereka… terutama Bobi yang memiliki badan besar akan berdiri di depannya. Menjadi tembok. Perisai. Atau cermin yang bisa membalikan kutukan.
Putri (juga) beruntung memiliki mereka bertiga. Semuanya akan lebih terasa ketika sesuatu dibagian hidupnya hilang. Ketika ibu tercintanya harus pergi. Hanya mereka bertiga yang setia di sampingnya, bersamanya, membuat api unggun, menjadi selimut, menjadi bantal, menjadi apa pun yang ajaib meskipun Putri sadar tidak butuh itu. Hanya kehadirannya meskipun tanpa suara. Tanpa ocehan tidak jelas atau harus pura-pura bahagia hanya untuk menghiburnya. Putri sangat… sayang pada mereka sampai merasa cukup. Tidak ada lagi lelaki yang menarik di matanya. Tempatnya sudah terisi.
***
Bobi… lelaki sederhana dan paling gemuk di tongkrongan. Dia suka bilang, okay. Ayo. Sip. Iya. Oh. Laksanakan. OTW. Ikut. Mantab. Orang yang 98% setuju dengan keputusan atau rencana teman-temannya, termasuk rencana Peter yang akan menikahi 4 wanita. Dia bukan tidak punya pendirian, tetapi percaya pada ketiga temannya. Sangat percaya. Atau mempercayakan.
Bobi memiliki telinga yang indah. Ketika ingin curhat, teman yang akan dihubungi di kontak pasti Bobigendut. Bobi lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Bobi orang yang paling aman untuk menyimpan rahasia. Bobi seperti… Bobi. Rumah siapa yang ternyaman? Bobi. Ibu siapa yang paling berpengertian? Bobi. Masakan siapa yang paling enak? Ibu Bobi.
Bobi mempunyai adik perempuan tetapi sudah tidak mempunyai ayah, itu yang membuat ibunya harus bekerja banting tulang.
Makanan apa yang terenak di dunia. Baksonya Bobi, popcorn, dan mi instan buatan Putri. Mereka setuju, sepakat, dan tidak akan merubah 3 daftar makanan itu. Sudah ditandatangani di atas materai.
Popcorn. Makanan favorite Putri sampai akhirnya menjadi kesukaan mereka bertiga. Setiap hari cewek itu selalu membawanya sampai menyimpan stok di rumah Bobi. Mereka paling suka kalau sedang mengobrol, melingkar, sambil menyemil popcorn.
Bobi. Baik. Paling baik. Di mata semua orang, tak terkecuali. Bobi yang paling tidak aneh-aneh dan yang paling rajin salat. Dan kadang juga suka khilaf jika sedang pergi bersama Rafi dan Peter.
***
Mereka baru dinyatakan lulus sebagai pelajar SMA, lewat selembar surat yang Peter namakan surat cinta dari sekolah. Sekarang keempat gerombolan itu sedang menunggu Bi Asih –penjaga kantin- menghitung hutangnya.