"Ra coba lihat itu. " Kata seorang remaja sambil menunjuk kearah bianglala.
"Waw lingkarannya besar ya kak. "
" Itu bianglala Ra, nanti kalau kamu sudah besar kita naik itu . "
"Iya kak Dira mau, bianglala nya juga bergerak ya kak. "
"Emang bergerak Ra, kan ada mesinnya. "
" Emang bergeraknya karena mesin? Bukannya karena angin?. "
"Ya intinya sama - sama bergerakkan? Lagian semua benda berbentuk lingkaran itu kalau mau bergerak ya harus digerakkin kan, misalnya bola bergerak karena ada yang nendang, atau gangsing, yoyo, banyaklah pokoknya, bahkan bumi juga kan... "
BLURRR
Gue benar-benar terkejut dan gue benar-benar muak tatkala melihat sesosok orang yang paling gue benci tengah berdiri dan menertawakan gue.
"DARAAA." Teriak gue ampuh mengusir si Dara.
Gue mengejarnya karena tidak terima akan perbuatannya itu, dengan tubuh yang masih lunglai gue berusaha mengejarnya menuruni tangga sampai ke balakang rumah. Dan untuk yang kedua kalinya gue benar-benar terkejut tatkala melihat beberapa crew yang sedang meliput mamah juga kaget melihat kericuhan kami berdua. Kala itu mamah memang sedang di liput secara live dan gue benar-benar malu karena kekonyolan gue tertangkap kamera live yang mungkin sedang di saksikan jutaan orang diluar sana.Tanpa berfikir panjang gue langsung mendorong Dara ke kolam berenang yang kebetulan posisi nya sedang di pinggir kolam.
"Gue benci lu Dara" Teriak gue seakan belum puas.
***
[ RUMAH SAKIT ]
"Mamah kecewa sama kalian berdua, bisa-bisanya kalian bertengkar bahkan disaat mamah sedang live berita duka. "
"Mah kakak minta maaf kakak nggak tahu om Ari kecelakaan, tadi pagi kakak cuma mau mampir saja, cuma lagi kangen aja sama mamah. "
"Lagian sih lu, kalau mau mampir ya tinggal mampir nggak usah bikin keributan. "