Di sebuah gedung megah di jantung kota, Wibowo, seorang pejabat pemerintah, duduk di balik meja kerjanya yang megah. Di hadapannya, Gunawan, seorang pengusaha industri ternama yang sering dilingkupi kontroversi, duduk dengan tenang. Meski percakapan belum dimulai, suasana ruangan menyimpan ketegangan yang tak terucap.
Wibowo membuka dialog dengan suara yang datar, namun menyimpan ketegasan. "Saya rasa Anda sudah tahu kenapa saya memanggil Anda hari ini."
Gunawan tersenyum tipis, sebuah gerakan kecil di sudut bibirnya. "Tentu, Pak Wibowo. Saya yakin kita bisa menemukan solusi yang saling menguntungkan."
Tanpa mengubah ekspresi, Wibowo mengambil tumpukan berkas di depannya, lalu membacanya sekilas. "Perusahaan Anda telah berulang kali melanggar regulasi lingkungan. Pembakaran hutan, pembebasan lahan secara ilegal, limbah tambang yang dibiarkan mencemari. Anda tahu betul, semua ini bisa menimbulkan kerusakan besar."