Hal yang saat ini membuatku bahagia hanya satu
Yakni melihatmu tersenyum karenaku
====================================
Bekerja sebagai atasan dan bawahan merupakan hal yang wajar. Namun itu tidak berlaku untuk Cella dan Patra. Keduanya adalah sepasang kekasih yang berusaha merintis usahanya dari nol. Tidak langsung berhasil, tapi juga mengalami kegagalan beberapa kali.
Hingga akhirnya jerih payah keduanya membuahkan hasil. Sekarang mereka memiliki usaha di bidang jasa, properti, hiburan, juga snack makanan lokal yang berhasil menembus pasar Internasional. Semuanya berhasil ke tahap dunia tidak ada satupun yang terkecuali. Memasarkan lewat berbagai media, dari iklan di TV, radio, bahkan iklan di internet serta broadchast chat hingga menyebar brosur mereka lakukan. Semua itu demi untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Jangan memandang sebelah mata usaha mereka karena ternyata Patra merupakan CEO di perusahaan ternama. Kini Cella dan Patra sudah bisa bernapas lega karena bisa menikmati hasil kerja kerasnya.
"Terima kasih atas support dan bantuanmu selama ini Cella," ucap Patra ketika mereka sedang melakukan perjalanan ke luar kota.
"Tidak usah berterima kasih, ini juga berkat kerja kerasmu Patra," balas Cella.
"Muuachh," Patra mengecup pipi Cella singkat karena mereka masih di jalan.
Cella hanya tersenyum menikmati waktu yang selalu membawa mereka semakin dekat. Tidak hanya bekerja, namun juga sebagai pelipur lelah. Cinta mengalir tulus di antara mereka. Sehingga apapun yang dilakukan Patra selalu merasa puas akibat hadirnya seorang Cella.
Sekalipun berada di titik terendah, Patra tetap bahagia karena dia bersama wanita yang di cinta. Tidak ada yang perlu diragukan bagaimana hidup keduanya. Sukses ketika Patra berusia 28 tahun. Laki-laki dengan tinggi 180cm dan berat badan 68kg itu memiliki postur tubuh seperti seorang perwira. Namun dia memilih menjadi pengusaha, beruntung bisa mencapai kesuksesan di usia yang masih tergolong muda.
Sementara Cella wanita dengan tinggi 160cm dan berat badan 50kg serta memiliki kulit putih bersih. Usianya saat ini baru menginjak 23 tahun, tapi dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Hampir semua yang dilakukan Patra untuk mengembangkan bisnisnya adalah ide Cella. Cantik, manis, cerdas serta kepintaran yang tidak diragukan lagi namun memiliki latar belakang yang sedikit mengiris hatinya.
Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana membuat Cella menjadi sosok mandiri. Wanita itu selalu berusaha untuk mendapatkan uang saku sendiri ketika masih sekolah. Dia tidak ingin menambah beban orang tuanya. Hampir setiap hari Cella pulang setelah adzan isya berkumandang.
Di tengah kehidupan ibu kota yang terkenal akan hiruk pikuknya Cella menanggung kesedihan seorang diri. Sering dirinya mendapati tetangga bergosip dan menuduh Cella adalah simpanan hidung belang karena selalu pulang larut. Padahal sejujurnya Cella sedang bekerja keras untuk berjuang menyisihkan uang agar kelak ketika dia mempunyai anak tidak bernasip sama sepertinya.
Bekerja di sebuah bar sebagai barista tentu membuat Cella menjaga penampilannya agar terlihat tetap cantik. Hingga di suatu malam ketika dia akan pulang, Cella mendapati ada laki-laki yang termenung di depan bar. Dia berdiri di samping mobilnya dengan menatap nanar Cella.
Cella tidak mengenal laki-laki yang berdiri jauh darinya. Dia juga merasa tidak pernah mencari musuh kepada siapapun, tapi kenapa laki-laki itu menatapnya tajam. Seolah mendapati sang kekasih yang baru saja berselingkuh, Cella tetap acuh berusaha untuk tidak menganggap kehadirannya.