Terpaksa Menua Bersama

Krisna Yosepha
Chapter #6

Muka Bantal

Pagi hari Cella terbangun dengan kepala yang sedikit pusing. Itu bukan hari libur untuknya, tapi Cella sungguh tidak bisa menahan pusingnya. Dia merasa makan teratur, makan makanan bergizi, juga tidak merasa kehujanan. Tidak biasanya wanita itu sakit kepala ketika bangun tidur.

Awalnya hanya sedikit pusing, tapi lama-lama serasa naik komedi putar yang membuyarkan semua isi kamarnya. Akhirnya dia memutuskan untuk meminta izin kepada pemilih restaurant dan juga Rangga.

Cella memilih sore hari untuk beristirahat saja. Wanita itu tidak suka beraktivitas sebelum kesehatannya pulih karena itu akan mengurangi kinerjanya.

Selesai sudah Cella meminta izin kepada pemilik resto. Namun ketika hendak mengirim pesan ke Rangga, pesan itu malah terkirim ke nomor Patra. Awalnya Cella tidak menyadari karena setelah selesai, wanita itu segera meletakkan ponselnya di atas meja.

Suara nada dering memaksa Cella untuk mendekat melihat siapa yang pagi buta menelponnya. Tampak nama Patra terpampang disana. Cella mengerutkan dahi tidak biasanya Patra seperti itu.

Tanpa pikir panjang Cella segera mengangkat panggilan Patra. Dengan suara khas bangun tidur dan sedikit kemas karena menahan sakit, Patra langsung tanggap jika Cella memang sakit.

"Hallo, ada apa Patra? Tidak biasanya kamu menghubungiku sepagi ini," ucap Cella ketika panggilan itu tersambung.

"Cella kamu sakit apa? Bolehkah aku kesana sekarang? Aku tidak mau hal buruk terjadi padamu," tukas Patra langsung mengatakan maksudnya.

Cella mengerutkan dahi.

"Darimana Patra tahu?," gumam Cella.

"Hei, kenapa diam? Aku kesana sekarang tut," panggilan terputus setelah Patra bicara.

Bahkan Cella belum menjawabnya. Sejujurnya memang laki-laki itu yang diharapkan Cella, tapi dia tidak berani mengatakannya. Wanita itu berpikir pasti Rangga yang memberitahu Patra.

Segera membuka aplikasi chat lalu mencari nama Rangga. Melihat pesan terakhir yang dikirimnya adalah kemarin.

"Mampu*! Ceroboh banget sih Cell! Jangan bilang kalau salah kirim ke Patra," umpat Cella.

Cella segera mencari nomor Patra dan membuka chatnya. Benar, ternyata Cella salah kirim ke Patra pantas saja laki-laki itu langsung menghubunginya.

"Dari suaranya sih kelihatan panik, tapi nggak tahulah mana berani ngarep sama yang kaya gitu," ucap Cella pasrah.

Satu jam kemudian Patra tiba di rumah Cella dengan menenteng plastik berisi buah segar, roti tawar dan susu UHT. Patra berpikir jika Cella masih kekanak-kanakan maka bisa jadi sangat menyukai susu.

Sejenak menyadari jika perhatiannya untuk Cella tidak berubah. Justru kini semakin gencar agar mendapatkan gadis itu. Patra tersenyum membayangkan jika nanti Cella akan memeluknya lalu mengucapkan berkali-kali terima kasih.

Lihat selengkapnya