Terpaksa Menua Bersama

Krisna Yosepha
Chapter #10

Dua Lawan Satu

Tidak semua kesalahpahanan membuatmu berjauhan, terkadang kesalahoahaman merupakan awal dari sebuah kedekatan. 

"Dasar," gerutu Cella.

Patra sebenarnya ingin mengantar Cella ke dokter, tapi wanita itu tidak mau. Bukan Patra namanya jika dia tidak punya akal. Laki-laki itu selalu berhasil membujuk siapapun, jadi untuk masalah Cella dia berharap seperti ini.

"Cella ayo ke dokter," ucap Patra.

"Tidak mau, aku tidak papa," ucap Cella.

Patra memikirkan bagaimana caranya agar Cella mau. Sempat dia berpikir untuk mengancamnya, namun takut wanita itu marah. Patra mencoba bertanya kepada Cella sekali lagi.

"Kenapa nggak mau? Justru aku takut kalau kamu tiba-tiba hamil," ucap Patra santai.

Cella memukul lengan Patra pelan, wanita itu benci ketika ada yang mengatakan Cella hamil. Dia memang bekerja di bar hingga larut, tapi dia bukanlah wanita malam yang suka digoda.

Malah Cella anti tersentuh oleh kaum Adam. Rangga saja bisa heran kenapa Cella menolak pesonanya, padahal banyak di luar sana yang mengantri ingin bersanding dengannya. Rangga tidak memungkinkan hal itu setelah melihat kedatangan Patra yang selalu menunggu Cella pulang. Setidaknya beberapa kali dalam seminggu.

Di situlah Rangga berhenti mendekati Cella karena merasa Patra laki-laki yang pantas untuk wanita kecilnya. Cella sejenak berpikir dengan ucapan Patra. Dia sudah biasa direndahkan seperti itu, tapi kali ini merasa berbeda.

Cella merasa Patra melakukannya karena perasaan menyayangi dan takut terjadi apa-apa. Sejauh ini Cella tidak pernah membicarakan apapun dengan Patra kecuali tentang kehidupan keduanaya.

"Cell," ucap Patra.

"Hm," gumam Cella.

"Gimana mau kan kamu ke dokter? Setidaknya jika kamu sakit karena kecapekan kamu bisa dikasih vitamin buat dopping toh kamu bekerja dari pagi sampai malam," usul Patra.

"Em, gimana ya?," ucap Cella sengaja di gantung.

"Jangan suka gantungin ucapan cukup perasaan aku aja yang kamu gantungin," sindir Patra dengan senyum manisnya.

"Patra! Argh kamu menyebalkan," gerutu Cella seraya memelototkan matanya.

"Ya? Ada apa sayang?," goda Cella.

"Sayang ayolah jangan mengejekku seperti ini," ucap Cella keceplosan.

Ini kedua kalinya bibir Cella mengucapkan kata-kata yang menurutnya terkutuk. Bagaimana tidak jika dia sendiri sebenarnya belum berniat menjalin hubungan dengan Patra karena masih ada keraguan.

"Sial eceplosan lagi! Nih bibir emang udah nggak punya rem kali ya! Remnya udah blong main nyerocos aja," gerutu Cella dalam hati.

Lihat selengkapnya