Terpaksa Menua Bersama

Krisna Yosepha
Chapter #12

Orang Tua

"Cella tunggu!," teriak Patra yang baru keluar dari ruangan.

Mendengar namanya di panggil, Cella hanya mengecilkan bahu. Wanita itu tidak menunggu Patra, tapi justru berjalan semakin cepat. Meskipun Patra ditinggal, laki-laki itu tetap bisa mengejar Cella karena tenaganya lebih besar.

"Kena ju ga," ucap Patra setelah mendapatkan tangan Cella.

Laki-laki itu menggenggam tangan Cella erat agar menghentikan langkahnya. Cella berhenti dan mengamati Patra. Melihat laki-laki di depannya menghembuskan nafas kasar, Cella lalu tersenyum manis.

"Capek kan? Apalagi kalau dituduh hamil," sindir Cella.

Patra menatap Cella dengan gemas. Bagaimana mungkin Cella menyalahkan dirinya jika apa yang dilakukan Patra benar. Dia hanya memastikan Cella tidak hamil, tapi lagi-lagi wanita itu membahasnya.

"Sekali lagi bahas hamil, kamu langsung aku nikahin," tegas Patra.

"Nikah? Kenal kamu aja enggak, kenal orang tua kamu juga enggak, gimana mau nikah," ucap Cella kesal.

Wanita bernama Cella tanpa sadar mengucapkan suara hatinya. Setelah mengatakan semua itu, Cella langsung menutup bibirnya. Sadar jika dia keceplosan dengan ucapannya. Berbeda dengan Patra yang langsung tersenyum mendengar ucapan Cella.

"Mampu*!," lirih Cella.

"Kenapa?," tanya Patra pura-pura tidak mengerti.

"Akhirnya, sekarang tahu kan gimana rasanya ngungkapin perasaan? Suruh siapa malu-malu kucing, sekarang udah ketahuan masih juga ngelak," batin Patra.

"Ah tidak papa," jawab Cella cepat.

Tidak mau melihat Cella malu karena ucapannya, Patra segera mengganti topik. Menurutnya melihat Cella malu di tempat umum tidak baik. Yang baik adalah membuat Cella malu ketika hanya ada mereka berdua.

"Cell, ayo jalan," ucap Patra.

Cella mengikuti jalan Patra. Wanita itu juga terpaksa jalan di samping laki-laki menyebalkan karena laki-laki itu menggenggamnya.

"Lari aja sekalian nggak usah gandeng-gandeng," dengus Cella kesal karena Patra berjalan lebih cepat darinya dan memaksa Cella harus menyamakan langkahnya.

"Eh, maaf aku lupa hehe," ucap Patra jujur karena memang dia lupa jika sedang bersama Patra seraya melambatkan langkahnya.

"Lupain aja terus, aku kan cuma butiran debu mana mungkin keliatan," gerutu Cella seraya memanyunkan bibirnya.

Lihat selengkapnya