Little Ballerina in A Dance Box

Jessie YiCha
Chapter #3

Bab 2

Helen dan Jeffrey sampai di depan gerbang kompleks Beauté Dance Academy setelah setengah jam perjalanan. Mereka turun dari taksi setelah Jeffrey membayar ongkosnya. Cowok itu juga membantu Helen menurunkan barang-barang dari bagasi. Setelah selesai, mereka berjalan bersama menuju ke area dorm. Jeffrey menemani Helen hingga ke depan dorm perempuan.

"Makasih, Ko Jeff. See you," ujar Helen sambil tersenyum ramah. Ia melambaikan tangan, lalu berjalan menaiki tangga menuju teras dorm. Helen meletakkan tas jinjing dan tas kecilnya di atas bahu, sementara itu kedua tangannya berusaha mengangkat koper supaya bisa melewati tangga.

Jeffrey spontan membantu Helen mengangkat kopernya. Setelah itu, Helen tersenyum manis sebagai ucapan terima kasih. "Bye, Ko," ucapnya ringan. Kemudian, ia mengeluarkan kartu dari tas kecilnya dan menge-scan pintu pagar berwarna hijau.

"Eh, Helen," panggil Jeffrey tiba-tiba.

Helen menoleh dengan pandangan bertanya-tanya. "Gimana, Ko?"

"Aku boleh minta nomor handphone-mu nggak? Ini aku ke dorm-ku dulu buat buka koper. Habis itu aku bakal balik lagi dan kembaliin uangnya ke kamu. Aku minta nomormu biar kita gampang janjian ketemuannya," ujar Jeffrey cepat.

"Oh, nggak usah dibalikin uangnya, deh. Lagian Ko Jeff tadi udah bayarin pas di taksi. Udah bantu aku bawa-bawa barang juga," jawab Helen ringan.

"Jangan gitu, Len. Tadi pesenan mi ayamku banyak banget. Sampe tiga porsi. Nggak sebanding sama ongkos taksi. Kamu kasih aja nomor handphone-mu. Nanti kita janjian ketemu pas udah selesai beres-beres di dorm," sanggah Jeffrey.

Helen tertawa. "Santai aja, Ko," ujarnya. "Omong-omong, kalo soal nomor handphone itu nggak masalah, sih. Aku ketikin aja nomornya."

Helen mengulurkan tangannya. Jeffrey pun mengambil handphone dari saku jaketnya, lalu membuka aplikasi WhatsApp. Ia menekan ikon tambah kontak. Setelah itu, ia menyodorkan handphone-nya kepada Helen. Cewek itu pun mengisi nama kontak dan nomor telepon.

Helen Rosaline BDA

08xxxxxxxxx

Helen pun mengembalikan handphone kepada Jeffrey. "Udah, ya Ko. Bye." Setelah itu, Helen meninggalkan Jeffrey dan masuk ke area dorm perempuan.

***

Seperti rutinitas di awal tahun, Helen masuk ke kamarnya dan menata barang-barang dari kopernya ke dalam kemari. Vivian sepertinya sudah sampai di kamar sejak beberapa jam yang lalu dan sekarang sedang merebahkan diri di kasur sambil mendengarkan musik pop dari speaker MP3.

"Halo, Len. Akhirnya ada manusia juga di sini," ujar Vivian datar. Ia beranjak duduk dan mengecilkan volume MP3-nya.

"Sorry telat dikit. Tadi aku makan mi dulu di stasiun, hehe," ujar Helen sambil tertawa.

"Ya, ampun. Makan mi nggak ngajak-ngajak. Bisa-bisanya kamu gitu, Len." Vivian berdiri dan mengalungkan lengannya di leher Helen, lalu menariknya ke arah kasur.

"Aiya. Aku ganti baju dulu, Vi. Astaga." Helen berusaha melepaskan diri dari rangkulan Vivian. Setelah itu, ia kembali pada kopernya dan mengeluarkan sepasang baby doll. Ia pun masuk ke kamar mandi di sudut ruangan dan berganti baju sebentar. Beberapa saat kemudian, Helen keluar kembali dengan pakaian yang jauh lebih santai.

"Eh, omong-omong, kamu beli sepatu pointe lagi buat tahun ini, Len? Atau pake punya sekolah aja?" tanya Vivian. Cewek itu mendekati lemarinya sendiri di samping kasur.

Lihat selengkapnya