Percakapan Helen dan Jeffrey hari itu berakhir saat Jeffrey mengembalikan uang Helen sesuai nominal yang dipinjamnya saat di warung mi. Jeffrey mengembalikannya dengan agak sembunyi-sembunyi hingga Helen curiga cowok itu tidak rela memberikan uang yang telah dipinjamnya. Namun, Helen menerima uangnya dengan senang hati dan tidak mempermasalahkan sikap Jeffrey yang menurutnya aneh itu.
Setelah mengobrol dengan cowok itu, Helen kembali berkumpul dengan Vivian dan Jenna yang masih melihat sekelompok anak pre-school berusia sekitar lima atau enam tahun. Anak-anak itu sedang belajar melakukan gerakan-gerakan balet yang paling dasar.
"Len, ayo gabung sini. Ada anak-anak unyu yang lagi belajar gerak dasar," ujar Vivian sambil tersenyum lebar. Vivian menarik tangan Helen supaya sahabatnya itu mendekat dan ikut menonton.
Helen pun mengikuti ajakan Vivian. Ia berdiri di samping cewek itu dan melihat anak-anak yang sedang mengambil kelas tari balet. Ada lima anak yang tinggal di studio latihan itu. Tiga anak sedang duduk berjejeran di pinggir ruangan sambil meluruskan punggung kaki untuk membiasakan tendon melakukan pointe, sementara dua lainnya sedang melatih gerakan yang berbeda.
Seorang anak kecil berkulit putih yang mengenakan leotard[1] ungu sedang belajar melakukan split dalam posisi berdiri. Tangan kanan anak itu memegang ujung barre[2], sementara tangan kirinya menarik ujung kaki kiri supaya terangkat hingga seratus delapan puluh derajat. Anak itu terlihat kesakitan saat melakukan gerakan tersebut, tetapi ia tetap menarik ujung kaki supaya posisinya lebih tegak lagi. Helen ingat dulu ia juga merasa kesakitan saat pertama kali mencoba melakukan split, apalagi yang dalam posisi berdiri.
Di sisi lain ruangan, seorang anak sedang berpegangan pada barre portabel sambil melakukan gerakan semi pointe[3] work sambil berganti-ganti posisi kaki dengan hitungan yang cukup cepat. Seorang pelatih perempuan memperhatikan setiap gerakannya. Beberapa saat kemudian, anak itu disuruh melepas salah satu tangannya dari barre. Tangan satunya yang tidak memegang barre disuruh untuk bergerak mengikuti gerakan sang pelatih.
"Ei, dulu kita juga gitu nggak, sih?" tanya Vivian memecah keheningan.
"Aku nggak inget, tapi kayaknya nggak beda jauh, deh," sahut Jenna sambil masih memandang anak-anak yang sedang latihan.
Helen ikut mengangguk. "Dulu aku juga kayak gitu. En pointe aja rasanya sakit," ujarnya. Kemudian, mereka bertiga tertawa bersama.