LITTLE LIGHT

Rendi Febiant S
Chapter #15

Confession #15

Akhirnya kami sampai di tempatnya. The Onsen Hot Spring, Malang. Tepat jam 8 kami sampai, karena tadi ternyata jalannya tadi cukup sepi jadi tidak memakan banyak waktu.

Kami sebelumnya sudah memesan 2 Suite yang masing-masing berisi 3 kamar. Aku menemani Norman melakukan check-in. Dan yang lainnya menurunkan barang bawaan dari mobil.

2 Suite, pastinya cowok dan cewek dipisah, karena kalo tidak nanti akan terjadi hal bodoh. Kami langsung masuk untuk istirahat sejenak setelah perjalanan panjang kami. Karena disini kami hanya reservasi semalam saja.

"Istirahat dulu" Norman langsung menghempaskan tubuhnya.

"Benar, nanti kita harus mencoba semuanya ya" kata Evan.

Norman dan Evan istirahat dikamar. Aku memaklumi kalo Evan, tapi Norman? Dimobil dia hanya tidur.

Di Onsen Hot Spring resort ini semua cottage mengusung desain Ryokan, semacam rumah tradisional Jepang. Disetiap cottage juga sudah disediakan Yukata.

Dengan lantai beralas tatami sehingga sebelum menginjak lantai, harus melepas alas kaki. Futon, adalah kasur khas tradisional Jepang, kasir tipis seperti bedcover.

Saat mereka berdua istirahat, aku duduk di meja kecil. Ruangan tempat berkumpul anggota rumah atau biasa disebut Zashiki. Aku melihat sekitar ruangan dan terpukau, karena benar-benar mirip di Jepang.

Lalu aku berdiri dan menggeser pintu. Di Jepang terdapat pintu geser atau Fusuma. Setelah menggeser pintu yang kudapatkan adalah pemandangan gunung yang indah.

.

.

Setelah istirahat kami memutuskan untuk berendam di Onsen pribadi. Disetiap cottage atau suite terdapat Onsen pribadi. Begitupun di suite cewek.

"Aku duluan" kataku setelah itu berendam.

"Tunggulah oy!" Susul Norman dari belakang.

Evan juga ikut berendam.

"Ah suhunya pas sekali" kata Norman.

"Apa ini air asli?" Tanya Norman.

"Iya, air asli dari pegunungan sekitar sini. Menurut informasi yang aku dengar, berendam disini juga baik untuk menjaga kesehatan kulit dan menghilangkan pegal-pegal ditubuh" jelas Evan.

Air nya sangat pas sekali di tubuh, aku belum pernah berendam senyaman ini.

.

.

ERINA POV

"Wah air nya hangat, eh sedikit panas" kata Erina.

"Benar" jawab Denasha menikmati berendam.

"Berasa di Onsen Jepang" kata Salsabilla.

"Setelah ini, kita mau ngapain?" Tanya Denasha.

"Ah setelah ini, seperti yang direncanakan Rey kemarin sebelum berangkat. Setelah ini kita akan mencoba kuliner yang ada disini" jelas Erina semangat.

"Dia sudah merencanakannya?" Tanya Denasha

Erina mengangguk.

"Aku bahkan tidak terpikir hal itu" kata kak Salsabilla.

"Dasar si Rey itu..dia memang orang yang perhitungan" jawab Denasha tersenyum.

Salsabilla juga ikut tersenyum.

.

.

RAYHAN POV

Setelah 15 menit berendam, entah kenapa aku sudah ingin keluar dari berendam.

"Eh sudah?" Kata Evan

"Ah, aku tidak tahan jika kelamaan" jawabku.

Beberapa saat kemudian mereka juga sudah keluar dari berendam.

"Berendam membuat ku lapar" kata Norman.

Lihat selengkapnya