LITTLE LIGHT

Rendi Febiant S
Chapter #2

New Life #2

ERINA POV

"Perjalananku pulang ke Jakarta sangat menyenangkan. Bertemu dengan Rayhan teman seperjalananku, di bus rasanya tidak membosankan" batinku

Mobil yang dikendarai ayah melaju menyusuri kota yang sangat sibuk seperti biasa. Mobil dimana mana, orang orang berjas, pegawai negeri. Semuanya bekerja dihari hari paling sibuk.

"Nak Rayhan..terlihat sopan sekali ya" kata ayahnya

Aku menoleh setelah mendengar kata ayah.

"Iyaa, dia juga sangat baik. Rayhan yang memberiku tempat duduk disampingnya, kalau ga sampai Jakarta aku berdiri di bus" jelasku

"Ooya?" Ayahku tersenyum. Aku menoleh keluar kaca mobil. Tidak sabar menanti kuliah dan bertemu dengan Rayhan.

.

.

RAYHAN POV

kota yang benar-benar padat. Diluar terasa panas sekali. Jakarta ya..kota kecil tapi terasa besar. Aku menaiki taksi menuju ke rumah teman SMP ku dulu. Dia sudah share lokasi rumahnya, jadi pertama-tama aku akan kerumahnya.

Taksi memasuki kawasan villa. Lokasi yang dishare menunjukkan kesini. Aku melihat keluar, berbaris baris rumah yang berlantai 2, jalannya cukup besar untuk dilalui. Taksi berhenti didepan rumah.

"Terima kasih pak" kataku seraya memberi ongkos taksi, aku keluar membawa tasku. Melihat rumah besar berlantai 2 didepanku. Aku menekan bel dari luar.

Seseorang menjawabnya dan berjalan kemari. Suara yang tidak asing. Dia membuka pagarnya, ternyata benar.

"Yo!" Aku menyapanya dengan sapaan kami saat SMP

"Rey!! Masuklah" dia menyuruhku masuk

Dia adalah Marcel teman dekatku saat SMP, bisa dibilang sahabatku. Saat SMP kami sering bersama sama. Tapi saat lulus SMP dia disuruh orang tuanya kembali dan melanjutkan sekolah SMA dijakarta. Saat itu aku kehilangan sahabatku satu satunya.

Aku memasuki rumahnya, melihat foto keluarga yang dibingkai frame keemasan. Bunga bunga sebagai hiasan di setiap sudut. Menaruh tas dibawah dan duduk di sofa ruang tamu.

"Ini pertama kalinya aku ke rumahmu" kataku seraya duduk, Marcel tertawa.

Dia orang yang sangat energik, optimis, dan perhatian. Dialah yang selalu menemaniku saat SMP.

"Nak Rayhan!" Datang seorang wanita. Walaupun dia sudah cukup umur tapi masih terlihat muda. Ibunya Marcel.

"Tante Lina" aku berdiri dan mencium tangannya. Aku sudah kenal Tante Lina sejak dulu. Saat SMP Marcel tinggal bersama pamannya. Orangtuanya setiap hari raya selalu datang ke rumah pamannya Marcel.

"Kau sudah besar... bagaimana kabarmu nak?" Tanya tante Lina

Lihat selengkapnya