LITTLE LIGHT

Rendi Febiant S
Chapter #3

First Day #3

RAYHAN POV

Hari yang cerah, burung burung yang beterbangan membuat langit terasa lebih hidup. Awalnya begitulah yang aku pikirkan, tapi...

Ospek dimulai!!. Semua mahasiswa baru berlarian, berbaris dan melakukan apa yang disuruh senior, dibentak sudah menjadi kebiasaan bagi kami mahasiswa baru. Ospek ini berlangsung berhari-hari, ada yang bersemangat ada yang kebalikannya. Kami semua berbaris rapi, tidak bersuara dan kami dikerumuni komdis (Komisi disiplin), satu persatu dari kami diperiksa ketertiban dan apakah sesuai dengan ketentuan yang diberikan atau tidak.

Salah satu senior komdis mendekatiku, dengan muka menakutkan dan tatapan yang tidak biasa menghukumku karena kaos kaki yang ku pakai tidak sesuai dengan ketentuan. Aku dikumpulkan dengan mahasiswa baru yang lain yang juga tidak tertib dan dihukum didepan mahasiswa baru lainnya. Kami seperti tersangka yang akan diliput media.

.

.

Saat dirumah. Aku menenggelamkan diriku ke kasur dengan name tag yang masih menggelantung di dadaku.

"Akhirnya selesai..." Menghembuskan nafas "Apa kuliah harus seperti ini dulu. Ospek universitas lah, fakultas bahkan ada ospek jurusan. Apa manusia itu suka mempersulit hidup orang?"

.

.

Selesai mandi, aku membuka laptopku. Karena disini internetnya stabil aku bisa melakukan kebiasaanku. Aku suka menulis, terkadang aku bosan dengan keseharian yang ku jalani. Maka dari itu aku suka membuat cerita kehidupan seseorang, mencurahkan semua imajinasi yang bernaung di kepalaku. Tapi aku jarang menulis tentang kehidupanku sendiri. Waktu demi waktu aku terus menulis, sampai tiba tiba handphone di sampingku berdering. Bahuku melompat terkejut.

Aku meraih handphone ku "Halo.." kataku

"Oh halo, bagaimana tadi di kampus?"

Ternyata itu paman. Dia sangat peduli padaku, saking pedulinya itu akan berubah menjadi rasa khawatir.

"Ah banyak hal yang terjadi hari ini. Jadi cukup melelahkan" kataku seraya bersandar dikursi.

"Apa kau kena hukuman dari senior?" Dari nadanya sudah jelas paman seperti mengejekku. Aku mengerutkan alis.

"Begitulah"

Paman yang mendengar itu langsung tertawa sampai aku harus menjauhkan handphone dari telingaku.

"Apa kau sudah dihubungi ibumu?" Tanya paman setelah selesai tertawa

"Tadi sudah" jawabku singkat

"Kau juga jangan lupa menghubungi orang tua mu apalagi ibumu, kau tau kan dia sangat mengkhawatirkanmu. Sebelumnya ibu mu juga tidak mengizinkanmu kuliah dijakarta kan, kalo bukan karena paman kau tidak disini"

"Yaa aku tau"

Aku yang masih duduk melihat ke langit langit kamar.

"Besok hari pertamaku kuliah" gumamku

.

.

Keesokan harinya. Hari ini, kehidupan baruku dikampus dimulai. Jarak kampus dari rumah tidak terlalu jauh. UI berada di Depok sedangan rumahku di perbatasan Jakarta dan Depok. Setelah mandi aku segera berangkat. Karena kebiasaanku, aku tidak terlalu suka makan banyak sebelum berangkat. Aku lebih suka makan sepotong roti. Jika aku terlalu kenyang maka aku tidak bisa konsentrasi penuh untuk memulai hari.

Hari masih pagi tapi jalanan sudah padat. Kemacetan dimana-mana, suara klakson kendaraan bersahutan. Untung saja aku pakai motorku jadi aku lebih leluasa melewati kemacetan.

Lihat selengkapnya