LITTLE STAR HOLDING MY HAND

mahes.varaa
Chapter #13

BUMI KELUAR DARI BAYANG-BAYANG DAN BERSINAR

Dian diam-diam mengikuti Astrid dan menemukan jika anak Ratih yang dibesarkannya dengan susah payah itu kini sedang dirundung oleh beberapa anak lain dan beberapa kali menerima pukulan di tubuhnya.

Sial!! Padahal aku menghabiskan masa mudaku hanya untuk membesarkannya dan sekarang anak-anak itu berani memukul Astrid begitu saja??? Melihat Astrid yang diam menerima pukulan begitu saja, Dian jelas tidak terima. Dian yang tadinya hanya ingin memperhatikan dari luar dan merekam kejadian itu dengan ponselnya sebagai bukti untuk bicara dengan Astrid, akhirnya keluar dari dalam mobilnya dan langsung menghampiri anak-anak nakal itu.

Ini nggak bisa dibiarkan! Mereka berani memukul temannya tidak jauh dari sekolah dan apa para guru tidak tahu soal ini??? Mau jadi apa negara ini kalau punya generasi muda seperti ini??? Dian mengepalkan tangannya bersiap untuk beraksi sebagai ibu dari Astrid.

“Hei, kalian!! Apa yang kalian lakukan, huh??”

“Sial!! Ayo cepat lari!!!”

Mendengar teriakan Dian, anak-anak yang merundung Astrid langsung buru-buru pergi untuk menyelamatkan diri. Dian tidak peduli dengan anak-anak yang melarikan diri dan hanya peduli dengan Astrid. Dian langsung memeluk Astrid, membawanya pulang dan tanpa bertanya sedikit pun. Dian berusaha untuk tetap tenang menghadapi situasi buruk Astrid sekarang ini. Beruntungnya ... Dian tadi sempat merekam kejadian itu dengan ponselnya dan video rekaman itu bisa digunakannya untuk membuat sekolah Astrid bertindak.

Beberapa hari kemudian setelah melakukan pemeriksaan pada anak-anak yang merundung Astrid, Dian mendatangi sekolah Astrid dan langsung memberikan tuntutan kepada sekolah untuk mengeluarkan anak yang telah melakukan perundungan pada Astrid.

“Apa tidak terlalu kejam mengeluarkan mereka, Bu?” tanya kepala sekolah pada Dian.

“Kalau Bapak tidak mau mengeluarkan mereka, apa Bapak bisa menjamin hal yang sama tidak terulang lagi? Anak saya adalah korban yang harus dilindungi. Apa sekolah ini tidak bisa melindungi anak saya dan membiarkan pelaku terus berada di dekat anak saya?” Dian membalas dengan nada ketus.

“Tapi mengeluarkan mereka semua, itu sedikit ... “

“Kenapa? Bapak takut karena orang tua anak-anak itu adalah pegawai pemerintahan?” Sebelum datang ke sekolah, Dian telah memeriksa latar belakang anak-anak perundung Astrid melalui detektif swasta yang pernah Astrid sewa di masa lalu. Dan dari detektif itu, Dian menemukan anak-anak perundung itu berani berbuat hal buruk karena pekerjaan orang tuanya di pemerintahan dan dihormati.

“Bu-bukan begitu, Bu.”

“Lalu apa? Bapak takut dengan orang tua anak-anak itu tapi tidak takut dengan saya?? Sepertinya ... Bapak meremehkan saya.” Dian sama sekali tidak ingin menyerah dengan keinginannya.

“Bu-bukan begitu, Bu. Hanya saja ... ”

“Melihat Bapak sama sekali tidak tegas dan tidak punya pendirian, saya akan memindahkan Astrid ke sekolah yang lebih baik. Tapi ingat satu hal, Pak. Begitu anak saya pindah dari sekolah ini, Bapak harus bisa menanggung apa yang akan terjadi dengan sekolah ini nantinya.”

“Memangnya apa yang akan Ibu lakukan pada sekolah ini?? Ibu hanyalah seorang pelukis yang tidak terlalu terkenal.”

Kepala sekolah Astrid meremehkan Dian dan hal itu membuat Dian hanya bisa tersenyum. “Kalau Bapak penasaran siapa saya, Bapak bisa menunggu dan melihat sendiri apa yang bisa saya lakukan nantinya. Meremehkan orang lain itu bukan hal baik, Pak.”

Dian yang kesal dengan sikap tidak tegas kepala sekolah Astrid, memilih memindahkan Astrid. Dian kemudian meminta editor dan penerbit di mana dia bekerja selama ini untuk menyusun rencana kemunculannya ke publik setelah selama ini diam dalam bayang-bayang nama penanya: Bumi yang dilupakan. Dian mengambil risiko besar untuk membalas perlakuan buruk yang diterima Astrid dengan membuka identitasnya selama ini karena tidak ingin Astrid mengalami hal yang sama lagi.

“Setelah ini ... Bunda akan membuat pengakuan besar di depan publik, Astrid. Bunda akan mengakui identitas Bunda sebagai penulis dan hal itu mungkin akan sedikit mengungkap rahasia antara kamu dan Bunda.” Sebelum mengungkap identitasnya, Dian berusaha untuk memberikan pengertian pada Astrid.

Lihat selengkapnya