“Ah, kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkan lelaki misterius itu. bagaimana aku bisa jatuh cinta pandangan pertama saat melihat lelaki di tempat gelap.” Marahnya pada diri sendiri.
“Bodohnya aku kenapa aku gak langsung menanyakan namanya?!” sesalnya.
Zia melihat ke sekelilingnya, berharap tak ada orang yang melihat ia marah-marah sendiri. Tapi ada sesosok lelaki yang membuat zia terkaget. Lelaki itu adalah orang yang selalu dia pikirkan, lelaki yang menolongnya. Tanpa sadar zia melangkahkan kakinya menuju lelaki yang duduk beralaskan pasir.