LIVES AND DIE

♤ella♤
Chapter #4

Bangun

"Aaaaa... Hah.. Huft, itu hanya sebuah mimpi ternyata, oh... Kenapa aku harus bermimpi seperti itu!!! "Gumamku sambil memukul dan mengelus pipiku,"zel, ada temanmu menunggumu, dia datang kerumah katanya dia teman kampusmu! "Kata mama teriak dari luar kamarku. "Iya! Aku akan turun, aku mau mandi dulu!! "Jawabku dari dalam kamar, aku pun bangun dan beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi. "Huh? Ke-kenapa tangan kiriku? Ada apa? Apa ini? "Gumamku sambil mengggosok gosok tanganku. "Tes... "Bunyi jatuhnya sebuah air dikamar mandi saat itu. "Lalallalala... Lala"suara dari dalam kamar mandi itu. "Si-siapa yang bernyanyi ini?! Aku kan sendirian dikamar mandi! "Kataku pelan sambil menatap bathup, aku juga melihat sebuah bayangan dibalik tirai bathup kamar mandi, namun saat aku membukanya "srak!! ",aku malah hanya mendapati sebuah ranting pohon terbelah dua seperti patah diinjak seseorang, "aish... Kenapa bisa ada ranting disini sih!!, aduh aku malah jadi takut!!, zela! Aku tidak boleh berfikir aneh aneh! "Kataku kesal sambil membuang ranting itu ketempat sampah dikamar mandi.

Saat aku membasuh tangan kiriku dengan air tiba tiba warna biru yang menempel pada tangan kiriku menghilang, warna itu seperti cat air yang menempel pada kulit dan ikut terbawa air, namun cairannya ini berbeda cairan ini sangat kental, cairan ini seperti lem kertas. Karena kejanggalan ini semua aku mulai ketakutan dan memutuskan keluar kamar mandi, dan mengenakan baju lalu turun sambil tergesa gesa. Saat aku sudah berada dibawah dan duduk disamping temanku entah kenapa rasanya begitu aneh, suasana nampak sangat dingin dengan wajahnya yang nampak sangat dingin dengan tatapan tajamnya. "K-kamu ngapain kesini Ryan? "Tanyaku padanya, "kenapa kau harus bertanya? Tentu saja membangunkanmu dari mimpimu. Tiba tiba tangannya memegang leherku dan secara tiba tiba mencekikku dengan sangat kuat, aku sekilas melihat tangannya yang berwarna hitam dan berkuku tajam, dan saat aku menatap wajahnya yang sangat menyeramkan dengan tatapan tajamnya. "K-kenapa ini mimpiku? "Batinku yang memejamkan mataku penuh dengan rasa sakit dan air mata yang jatuh.

Lihat selengkapnya