LIVES AND DIE

♤ella♤
Chapter #8

11 Agustus

"Hari ini sudah tanggal 11 agustus?huft...jujur saja dengan kejadian semalam aku benar benar takut untuk tidur,apalagi sendirian dirumah ini!jangan jangan rumah ini berangker!um..tidak tidak itu pasti hanya khayalanku saja!"kataku sambil berjalan menuju keluar kamar."Zela,mama sama papa mau pulang hari ini,jaga dirimu baik baik ya nak"kata mama sambil mengeluarkan koper dari kamar mama dan papa,"Hari ini?!,Apa tidak bisa bulan depan saja?,Kalau tidak bisa Zela mau ikut pokokny!"kataku sambil menghentakkan kakiku."tidak!kau harus tetap ada disini!kau tidak boleh kemana mana!lagi pila kau sudah besar juga!kau harus belajar mandiri Zela!"kata papa sambil membawa koper itu menuju keluar rumah.akupun terdiam sesaat dan berfikir"kenapa papa dan mama tampak tak menyukai jika aku pulang bersama mereka?kenapa mereka seolah olah menyembunyikan sesuatu?apa yang dibilang iblis didalam mimpiku itu benar?"."Zel..mama dan papa berangkat dulu ya!hati hati ya sayang dirumah"kata mama dan papa yang sudah selesai memasukkan seluruh koper ke mobilnya."Apa kalian membuat perjanjian pada seseorang?Apa kalian sudah menepati janji itu?Apa janji kalian berupa kekayaan yang kalian nikmati saat ini?Apa yang kalian janjikan padanya?!"kataku menunduk sambil mengepalkan tanganku dan menangis saat itu.Papa dan mama berhenti sejenak dan menatapku,aku pun perlahan mengangkat kepalaku dan menatap mereka,aku melihat raut wajah mama yang berubah menjadi sangat sedih dan juga raut wajah papa yang sangat marah."Memangnya kau tau apa?kau itu tidak tau apa apa!Jangan mengada ngada akan suatu hal!Apalagi yang dapat menyakiti papa dan mama seperti itu!"kata papa dengan nadanya yang tinggi dan menatapku tajam.

"untuk apa aku bertanya seperti itu jika aku tidak tau apa apa?!kalian kira aku dan adikku itu siapa?Apa kalian kira kami ini makanan?apa kalian kira kami tidak memiliki mimpi untuk hidup?Apa kalian kira kami tidak menangis jika kami dikorbankan?Apalagi dikorbankan hanya untuk sebuah harta?Kalian pikir ketika kalian senang dengan harta yang telah kalian dapat kami mersa senang diatas sana?!'kataku sambil membentak papa dan mama yang tepat berada didepanku."Aku akan sangat senang jika aku memiliki harta kekayaan kebanding memiliki dirimu!selama aku mengurus dirimu aku terbebani!"ucap mama yang tiba tiba berubah menjadi sangat dingin.Aku benar benar terkejut dengan jawaban mama sekaligus nada bicaranya."Kenapa?Apa kau takut?Apa kau merasa ketakutan sekarang?Lebih baik tidak memiliki anak dari pada tidak memiliki kekayaan!Kau tau?Kami memang mengorbankan dirimu dan adikmu!memang hanya sebuah harta,Kau tau harta itulah yang telah membuat kami dihargai dan dianggap!,Kau ingin marah?,ingin membenci kami?Aku tidak keberatan!Karena kau tidak ada gunanya sama sekali,kau itu hanya manusia yang berkerja susah payah ,padahal keluargamu orang kaya namun bertingkah seperti keluargamu miskin,Sungguh menyedihkan hidupmu nak!"ucap mama dengan tatapnnya dan smirknya yang sangat menggambarkan dirinya yang tidak peduli lagi dengan perasaanku.

Papa hanya menatap tajamku dan smirknya juga yang nampak senang karena aku sudah tau semua itu."Sudahlah,ayo tidak usah urus hidup orang yang tak berguna seperti dia!"kata papa menarik tangan mama untuk segera keluar dari rumah. "KENAPA!Kalian nampak menganggapku seperti teman bukan anak kalian?dan kenapa kalian tampak santai seakan akan aku bukan dari keluarga kalian?!"teriakku saat mereka sudah berada didepan pintu."Kau memang kulahirkan dari rahimku,tapi aku tak pernah menganggapmu hidup!Selama kau dan adikmu kami urus dan kami besarkan kami menganggapmu sebagai anak pungut itu saja tidak lebih,seperti kucing terlantar dijalan dan kami urus sampai besar lalu kami lepas kau dan adikmu!"kata mama yang membalikkan badannya dan menatapku."Jangan menangis!kau tambah tidak berguna jika kau menangis!aku tetap tidak akan kasian padamu dan merasa bersalah padamu dan adikmu!"tambah mama sambil berjalan menuju mobil,sedangkan aku menatap mereka sambil menangis dari dalam rumah,aku benar benar tak habis pikir dengan ucapan mama dan papa yang nampak sekali tak merasa kehilangan dan bersalah pada diri mereka.

1 jam mama dan papa sudah pergi dari rumah yang aku tempati,mereka meninggalkan jejak penandaan pengorbanan mereka pada iblis,aku hanya bisa menangis sambil duduk disofa,aku benar benar sangat merasa menyesal,seharusnya saat itu iblis itu ingin membunuhku harusnya aku menerima itu,dari pada harus menerima rasa sakit serta pengakuan mereka tentang segala kematian adikku dan diriku."Nak Zela?Kamu kenapa?Apa kamu sakit?Matamu bengkak seperti ini?"kata bude yang masuk kedalam rumahku."Bude...kalau rumah ini besok kosong berarti Zela pindah kota ya Bude,Zela bayar rumah ini lunas hari ini juga!Sebentar bude Zela ambil uangnya"kataku meninggalkan bude itu bernjak kekamar untuk mengambil uang rumah.Saat aku kembali bude menatapku dengan tatapan heran dan kebingungan karena sikapku."Nak jika kau ada masalah bisa cerita sama bude,Kamu jjuga kenapa harus pergi mendadak Nak?"ucap bude sambil mengelus kepalaku dan aku pun memeluknya dan menangis dipelukan bude."Tenangkan dirimu..Tenang..."kata bude sambil mengelus kepalaku dan memeluk erat diriku,aku kemudian melepas pelukan itu dan berbicara"Tak ada masalah bude...aku hanya menangis karena mama dan papa sudah pulang,aku hanya takut jika besok aku tidak bisa melanjutkan mimpiki dan pergi sangat jauh dari dunia iini selamanya"ucapku yang tersenyum menatap bude.Bude yang mendengar itupun secara tiba tiba menetskan air mata dan kembali memeluk diriku.Aku hanya bisa diam dalam lukaku yang sangat begitu amat dalam,terkadang aku berfikir dunia ini sangat tidak adil padaku,tapi saat ini aku tau dunia ini akan adil suatu saat nanti,aku bahagia saat ini dan aku bahagia juga saat Mutiara masih ada disampingku,namun saat ini kebahagiaan itu mungkin akan jatuh pada kedua orang tuaku dan orang didunia ini,aku harao mereka bahagia tanpa diriku.

Setelah 1 jam bude itu dirumah,bude memutuskan untuk pulang kerumahnya kembali,"Nak jika butuh sesuatu katakan saja ya,bude jarang sekali malah tidak pernah kerumah ini dari kamu membeli rumah ini sampai hampir 3bulan kamu dirumah nak"kata bude tersenyum dan mengelus pipiku."Nggak papa bude..Zela berterima kasih banget sama bude!Karena bude ngebolehin Zela disini,nempatin rumah ini"balasku tersenyum."Baiklah bude pulang dulu ya,kalau butuh sesuatu ingat!Panggil bude!"tambah bude sambil perlahan langkahnya yang mulai menjauh dari rumahku dan perlahan bude mulai tidak nampak terlihat dari rumah tempat aku berdiri.

Lihat selengkapnya