Blurb
Sebuah virus yang melanda dunia telah benar-benar mengubah keadaan. Apalagi dengan mengetahui pemerintah yang membuat penerapan sistem lockdown. Dunia begitu sepi, sedangkan tanah padat dengan kematian manusia. Tidak terdengar suara, namun begitu ramai dan sesak di sosial media. Perang dengan pertumbahan darah tidak lagi menakutkan, karena menghabisi mental dan perampasan hak orang lain jauh lebih mengerikan.
Seorang yang bernama Corona Pratiwi, atau yang kerap dipanggil Ina, beserta dengan kelima rekan dekatnya yaitu Kava, Nooba, Noora, Brian, dan Wildan adalah tokoh-tokoh anak muda yang akan direpotkan dengan segala hal yang terjadi. Apalagi saat mengetahui bahwa mereka bekerja disalah satu media ternama.
Dengan aturan demi aturan yang ada, dengan segala hal yang berkaitan meyebabkan hal-hal tidak terduga terjadi. Pada waktu yang sama, kematian dimana-mana. Seseorang juga kehilangan dua orang yang berharga, yaitu seorang Ibu dan rekan dekatnya. Berawal dari sinilah, mereka dipaksa agar dapat menelaah segala hal, dibalik pandemi yang terjadi.
Satu persatu dihadapkan dengan ilustrasi dan tragedi. Begitu menguras keberanian, mental, tekanan, hingga mengubah sudut pandang dan perspektif hidup mereka. Cerita akan semakin memeras cara pikir pembaca, ketika mengetahui ayah rekan dekat mereka membunuh salah satu diantaranya.
Semua terdiam, namun tidak benar-benar bungkam. Perkotaan, pasar, hiruk pikuk, dan tempat ibadah sedang di tutup rapat-rapat. Tapi, fikiran manusia justru berkecamuk dan sangat padat. Tuhan sedang memberi kita waktu, untuk belajar menelaah sesuatu. Kisah ini akan melebihi sejarah, di sepanjang waktu.