Lola In Love

Liza Aprilia Y
Chapter #4

Rahasia Tidak Boleh Dibongkar

Setiap langkah selalu punya tempat pergi dan pulang.

Lola membaca komentar tentang foto dan caption yang diunggah oleh salah satu artis yang disukainya. Postingan yang baru diunggah tiga puluh menit yang lalu telah memperoleh ribuan komentar. Tidak semua komentar di laman komentar berhubungan dengan postingan itu. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa mereka mencintai sang artis. Walaupun si artis tidak membalas komentar mereka dan tidak mengenal mereka, setidaknya mereka bahagia karna berada diantara ribuan komentar lainnya di postingan artis tersebut.

Lola menutup laman komentar tersebut. Rasa penasarannya muncul kepada sosok yang sama dengan artis tadi. Lola mengetikkan nama lengkap lelaki itu. Tidak seperti banyak orang, dia benar-benar menggunakan nama lengkap untuk username akun instagramnya. Tertulis di sana lelaki itu memiliki belasan ribu pengikut. Padahal ketika Lola mengikuti akun itu hanya memiliki dua ribu pengikut.

Lola lanjut menggulir akun instagram lelaki itu. Postingan dan caption yang diunggah tidak menarik seperti artis centang biru tadi. Postingannya hanya seputar informasi kompetisi, kampanye, atau promosi terkait kerja samanya dengan suatu mitra. Lelaki itu benar-benar populer sekarang.

Lola kembali melihat postingan yang diunggah dua tahun yang lalu oleh lelaki itu. Di sana dia memegang bendera Indonesia dengan lima temannya. Dia terlihat sangat mencolok karena memegang piagam dan mendali. Latar fotonya juga merupakan kampus yang bagus di China. Lola tidak tau nama universitas itu. Yang Lola tau, lelaki itu sangat dia kagumi.

Lola iseng mengetikkan nama akunnya di daftar mengikuti lelaki itu. Seketika jempol-jempolnya merasa tengang. Entah sejak kapan. Entah bagaimana dia bisa melewatkan itu. Ternyata lelaki itu mengikutinya juga. Entah bagaimana Lola lengah hingga dia tidak menyadari hal itu. Lola merasa bahagia. Setidaknya dia menjadi satu diantara seribuan orang yang diikuti oleh Hary.

"Udah jam berapa Lol?"

"Jam Dua. Lo jadi ke kampus?"

"Iya jadi, gue numpang ke kamar mandi ya."

Lola tidak menjawab pernyataan Azila. Bertahun-tahun Azila hanya singgah ke rumahnya untuk tidur siang. Selama itu pula Azila masih tetap meminta izin ketika ingin memakai kamar mandinya.

Lola meletakkan KTP Azila di meja. Azila sedang menyisir rambutnya di sana. Melihat KTP miliknya membuat Azila ingat tujuan sebenarnya dia di sana.

"Jadi gimana Lo sama Hary? Lo gak jadi cerita mulu sih!"

"Ya gitulah yang kayak gue bilang kemarin. Dia kembaliin KTP, terus gue bayar utang kita, terus dia minta temani beli buku, terus dia antarin gue pulang. Udah gitu aja."

Azila mentap sahabatnya dengan tidak yakin.

"Iya gitu aja, masa gak percaya. Eh tapi dia punya tatapan mesum aku rasa."

Azila tertawa terbahak-bahak mendengar lelucon aneh Lola.

"Orang berprestasi gitu lo bilang mesum, parah sih!"

"Bener loh Zil! Dia itu suka natap gue lama gitu. Terus senyum tipis-tipis gitu. Aneh gak sih, kayak tatapan mesum!"

"Itu tandanya dia suka sama lo! Gimana sih, tanda gitu aja gak bisa baca."

Lihat selengkapnya