Puan Kelana

Savira Aulia Putri Ardini
Chapter #2

2. Bandung?

"Luna?"

"Udah tidur?"

"Test test."

Ponselku terus bergetar menandakan pesan masuk, dari Aksa.

Aksa adalah satu diantara beberapa teman SMP yang masih dekat denganku. Lebih tepatnya mantan, karena dulu aku sempat berpacaran dengannya. Ya walaupun cinta monyet sih. Tapi sekarang aku dan Aksa tetap berteman baik, tempat saling curhat. Dan kebetulan zodiak kami sama, taurus. Dan katanya sih taurus adalah pendengar yang baik.

Tetapi Aksa saat ini tidak di Surabaya, dia ada di Bandung. Karena waktu SMP dia disini ikut dengan neneknya, jadi dia asli orang bandung. Kami hanya bertemu beberapa kali pertahun, dan itu diacara reuni. Dan aku pernah membaca di twitter katanya "reuni bahaya buat hati", memangnya iya?

Mungkin Aksa adalah rumah kedua bagiku, karena ketika senang atau sedih aku selalu menceritakannya kepada Aksa. Pun sebaliknya, dan juga ketika kami memiliki pacar kami juga sering bertukar cerita, hingga tak jarang kalau pacar kami cemburu.

"Kenapa, Sa?"

"Gak papa, bosen aja hehe."

"Btw, kamu ngapain?"

"Aku laper. Tapi mager."

Dan ini adalah kebiasaanku ketika chat dengannya, aku selalu bilang 'aku laper. Tapi mager.'

"Kebiasaan kan."

"Makan Lun, sekarang."

"Enggak ah, nanti aja."

Tiba-tiba Aksa video call. Dan setelah kuangkat terlihat setengah wajahnya. Kebiasaan kami saat video call adalah hanya menunjukkan setengah wajah. Aksa yang hanya menunjukkan hidung, matanya dan dahinya, sedangkan aku selalu menunjukkan wajah sisi kananku.

"Makan sana, katanya laper."

"Nanti aja kalo nggak mager."

"Eh, Lun.."

"Hmm?"

"Disini ada gitar nganggur nih."

"Terus?"

"Mau aku nyanyiin?"

"Hm.. Boleh. Tapi aku harus request lagu."

"Lagu apa?"

Lihat selengkapnya