Lost Darold Princess

Pena Manusia
Chapter #7

Bab 7

Keesokan harinya

Hari ini semua murid yang sudah terpilih kemarin bersiap pergi menuju sekolah baru mereka. Di halaman sekolah Alana, Nasa, Freya dan lima belas orang murid baru lainnya sedang menunggu kedatangan bus yang akan mengantar mereka.

Memakai ransel dan membawa tas jinjing berisi pakaian di tangannya Alana menunggu sambil mendengarkan musik di earphone-nya. Disampingnya Nasa dan Freya juga sudah siap dengan barang bawaannya masing-masing.

"Al Frey aku capek" eluh Nasa.

"Kamu pikir enggak?" Freya kesal.

"Sebentar lagi mereka datang" Alana tanpa menoleh.

"Kapan?"

"10" singkat Alana.

"10 menit itu lama" eluh Nasa kembali.

"10"

"9"

"8"

"7"

"6"

Alana menghitung mundur. Nasa dan Freya kebingungan apa yang di lakukan sahabatnya. Tak lama terdengar suara mobil dari kejauhan, Nasa dan Freya saling bertatapan dengan mulut menganga.

"5"

"4"

"3"

"2"

"1"

Selesai Alana menghitung benar saja sebuah bus memasuki gerbang sekolah. Kedua sahabat Alana menatapnya tak percaya.

"Alana bagaimana bisa begitu?"

"Kok bisa Al?"

Alana melepas earphone-nya dan berbalik menatap kedua sahabatnya, "Karna.." Alana menjeda.

"Aku Alana" lanjutnya lalu pergi menuju bus meninggalkan kedua temannya yang masih melongo.

Alana POV

Di depan bus

Semua murid sudah berkumpul sekarang menunggu instruksi selanjutnya.

"Sudah kumpul semua?"

"Sudah Mr!" jawab mereka serempak.

"Baiklah sekarang silahkan masuk bus dan kalian bisa duduk di kursi yang sudah diberi nama kalian masing-masing" ucap Mr Tony.

"Baik Mr"

Setelah itu kami masuk ke dalam bus yang cukup besar dan luas. Aku mencari kursi dan oh astaga yang benar saja, tepat di samping kursi bertuliskan namaku nama si Doberman besar itu juga ada disana, "Darren"

Aku langsung duduk di kursiku yang di dekat jendela sebelum orang bernama Darren itu datang. Entah kenapa mereka menempatkan ku bersamanya, kalau bisa aku ingin bertukar tempat dengan sopir saja.

Setelah semua murid baru masuk, para guru Darolent Academy diikuti para murid mereka masuk ke dalam bus.

'Ck kenapa harus dia disampingku' batin Darren dapat ku dengar.

Tak mau ambil pusing aku mengalihkan wajahku agar tak usah melihatnya dan lebih memilih melihat keluar jendela. Bisa kurasakan dia sudah duduk di kursinya.

"Baiklah anak-anak kita berangkat sekarang"

Akhirnya bus yang kami tumpangi melaju keluar gerbang sekolah.

Berbeda dari kemarin hari ini aku tidak merasakan aura busuk yang kemarin aku rasakan di perpustakaan. Apa orang itu tidak datang hari ini?

Beberapa jam kemudian kami masuk ke hutan dekat rumah lama ku dulu. Di hutan inilah pertama kali aku berlatih element-ku. Namun setelah aku SMP paman dan bibi memutuskan untuk pindah ke kota agar lebih dekat dengan sekolah, walau rumahku yang sekarang juga tak jauh-jauh dari hutan.

Beberapa murid tampak bingung begitu bus kami memasuki hutan. Wajar karna mereka tak tau portal menuju dunia sihir ada di hutan ini.

Jika kalian bingung kenapa aku tau, tentunya karna aku pernah kesini saat kecil bahkan aku pernah ke Academy dan bermain-main di dunia sihir.

Flashback

Aku sedang berlatih mengendalikan element-ku di hutan bersama suara wanita yang memberiku instruksi sekarang.

"Fokus Alana jangan pikirkan hal lain" ucapnya.

"Ini sulit, air ini gak mau diam" kataku.

Aku berlatih mengendalikan air dengan membentuk bola air di tanganku tapi sangat sulit air itu hanya berbentuk bola selama beberapa detik lalu memberontak tak beraturan hingga akhirnya pecah.

"Yahh pecahh" kecewaku.

"Istirahatlah dulu Alana"

Lihat selengkapnya